Anak Kiai Jombang Tersandung Dugaan Pelecehan Gagal Diringkus Polisi
Ilustrasi.
(Foto: Istockphoto/Coldsnowstorm)
|
Mukhtar pun di hadapan ratusan jemaah sempat meminta Kapolres Jombang AKBP Moh
Nurhidayat tak menangkap anaknya. Hal itu disampaikannya saat mengadakan
tausiah di Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Siddiqiyyah di
Jombang pada Minggu (3/7) lalu.
Nurhidayat mengkonfirmasi peristiwa tersebut. Menurutnya saat itu polisi
bertindak sebagai negosiator yang hendak menangkap MSAT. Proses penangkapan tak
berjalan sebagaimana diharapkan.
"Kami berupaya melaksanakan penangkapan tersangka MSAT, namun ada kendala
di lapangan," kata Nurhidayat saat dikonfirmasi, Selasa (5/7).
Adapun peristiwa itu terekam kamera dan beredar luas ke publik di media sosial.
Terlihat pimpinan Ponpes tersebut mengatakan bahwa kasus yang menimpa sang anak
adalah fitnah keluarga.
Oleh sebab itu, polisi diminta agar tak melanjutkan proses hukum. Menurut ayah
MSAT, hal itu perlu dilakukan untuk keselamatan bersama mengingat masalah
tersebut merupakan ranah internal keluarganya.
"Masalah fitnah ini masalah keluarga. Untuk itu kembalilah ke tempat
masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini.
Semuanya itu adalah fitnah, Allahu Akbar," ucap dia.
Dalam video yang beredar, terlihat Nurhidayat yang berdiri disamping ayah MSAT
tak banyak berbicara. Ia hanya mengangguk sekali di hadapan ratusan jemaah yang
menyaksikannya. Pekik takbir mengiringi proses perbincangan itu.
Beberapa hari sebelum peringatan dari Mukhtar, polisi telah mencoba menangkap
MSAT. Pengejaran yang dilakukan bak film aksi itu gagal membuahkan hasil.
Saat pengejaran ada tiga mobil iring-iringan yang mendampingi MSAT dari Desa
Sambongdukuh, Jombang. Kala itu mobil terus melaju ke arah Ploso meski dikejar
polisi.
Salah satu mobil rombongan MSAT juga sempat hendak melawan dengan memepet
seorang petugas yang melakukan pengejaran.
Dalam pengejaran, mobil yang dinaiki MSAT dan satu mobil pengiringnya berhasil
melarikan diri dan masuk ke arah pondoknya, Pesantren Shiddiqiyyah. Polisi
hanya berhasil menyergap satu mobil rombongan..
Usai pengejaran
gagal membuahkan hasil, polisi sempat melakukan penyergapan terhadap Ponpes
tempat MSAT menepi. Ratusan personel Brimob bersenjata lengkap dikerahkan
sebelum negosiasi dilakukan.
Hingga tengah malam, upaya tim negosiator yang masuk ke dalam ponpes ternyata
gagal. Ratusan personel polisi termasuk pasukan Brimob Polda Jatim terpaksa
kembali ditarik ke markas
Pendamping korban sekaligus Direktur Women Crisis Center (WCC) Jombang, Ana
Abdillah menyayangkan tindakan polisi yang kembali gagal menangkap MSAT, dan
justru melunak pada keluarga tersangka.
"Bahkan video yang beredar itu sampai dia harus mendengarkan kata pak kiai
bahwa persoalan ini adalah fitnah, sementara dia sebagai aparat hukum dan alat
negara di situ dia sudah punya bukti lengkap dan bisa dibuktikan di
pengadilan," kata Ana.(CNN indonesia)
No comments