Begadang Bisa Jadi Penyebab Stroke, Kok Bisa?
Ilustrasi begadang, efek begadang bisa meningkatkan risiko stroke. (Shutterstock/Madhourse)
Kebiasaan begadang atau tidur larut malam padahal harus beraktivitas di pagi hari bisa menyebabkan kurang tidur. Kondisi ini apabila berlarut-larut ternyata bisa jadi salah satu faktor penyebab stroke yang membahayakan kesehatan. Simak penjelasan lebih lanjut terkait studi sampai alasan kenapa begadang bisa jadi penyebab stroke berikut.
Studi di European Heart Journal pada 2011 menunjukkan, sering begadang sampai kurang tidur dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lain. Ahli dari University of Warwick Medical School, meneliti studi selama 25 tahun dari 470.000 peserta riset dari delapan negara seperti Jepang, AS, Swedia, dan Inggirs.
Hasil penelitian menyebutkan, orang yang tidurnya kurang dari enam jam di malam hari memiliki peluang 15 persen lebih tinggi untuk terkena atau meninggal dunia akibat stroke, jika dibandingkan orang yang tidur berkualitas lebih dari enam jam di malam hari. Studi juga membuktikan, orang yang tidurnya kurang dari enam jam di malam hari memiliki risiko terkena atau meninggal karena penyakit jantung sebesar 48 persen lebih tinggi, jika dibandingkan orang yang tidur berkualitas lebih dari enam jam di malam hari.
“Tren tidur larut malam (begadang) sampai dini hari ini sebenarnya bom waktu untuk kesehatan. Kita perlu mengubahnya untuk mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung yang mengancam jiwa,” kata Profesor Francesco Cappuccio, perwakilan peneliti, seperti dilansir dari ScienceDaily.
Menurut Cappuccio, belakangan tuntutan pekerjaan, stres, dll. membuat orang menukar waktu tidur yang berharga di malam hari untuk aktivitas lain. Namun, ia mengingatkan sebenarnya risiko kesehatan begadang sampai kurang tidur tak sepadan dengan risiko kesehatan yang dapat mengancam keselamatan.
Kenapa begadang bisa jadi penyebab stroke?
Kebiasaan begadang dan kurang tidur terus-terusan bisa mengganggu keseimbangan hormon yang meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Dilansir dari SleepFoundation, stroke adalah penyakit yang terjadi saat sel-se otak kekurangan oksigen karena aliran darah ke otak terganggu atau tersumbat.
- Menaikkan tekanan darah
Selama tidur normal dan sehat, tekanan darah secara alami bisa turun sekitar 10–20 persen. Sedangkan saat seseorang begadang atau terjaga semalaman, tekanan darah tersebut tidak turun. Akibatnya, tekanan darah praktis jadi naik sampai terkadang hipertensi. Kondisi ini apabila berkepanjangan bisa mengurangi aliran darah ke otak, meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, sampai penyakit ginjal. Risiko stroke ini bisa meningkat pesat apabila kebiasaan begadang di malam hari ditambah dengan kondisi stres berlebihan di siang hari.
- Meningkatkan gula darah
Banyak faktor yang bisa memicu kadar gula darah naik. Salah satunya yakni kurang tidur. Ketika seseorang begadang sepanjang malam dan tidurnya kurang dari waktu ideal, metabolisme glukosa atau gula darah di dalam tubuh terganggu.
Akibatnya, gula darah bisa melonjak. Kadar gula darah tinggi ini apabila berkepanjangan bisa merusak pembuluh darah, termasuk di otak dan jantung. Kondisi ini membuat penderita diabetes memiliki peluang terkena atau meninggal karena stroke dan penyakit jantung dua kali lebih tinggi dibandingkan orang dengan kadar gula darah normal.
- Memicu obesitas
Aktivitas tidur yang normal dan berkualitas juga dapat membantu menjaga keseimbangan hormon yang mengontrol rasa lapar.
Saat begadang dan kurang tidur semalaman, seseorang jadi rentan susah mengendalikan rasa lapar dan mudah tergoda untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori di tengah malam atau dini hari. Kondisi ini apabila berlarut-larut bisa membuat kalori menumpuk di dalam tubuh dan memicu obesitas.
Seperti tekanan darah tinggi, obesitas juga termasuk salah satu faktor penyebab stroke.(KOMPAS.com)
No comments