Anak Funk Dan Anak Pengisab Aibon Jika Tidak Maudibina Berarti Mau Di " Binasakan "

Para anak Funk yang berkeliaran di Pasar tradisional pangkalan Balai.

BANYUASIN oganpost.com - Maraknya akhir-akhir ini para anak Funk dan remaja serta anak-anak pengisab lem Aica-Aibon (lem Aibon) yang cukup meresahkan masyarakat, wakil Bupati Banyuasin H. Slamet S. SH di dampingi Kapolres Banyuasin mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Banyuasin melaui dinas terkait akan terus melakukan rahzia dan pembinaan terhadap Anak Funk dan Anak-anak pengisab Aibon tersebut, menurut dia jika tidak mau di bina maka pemda akan membinasakannya yaitu dengan menyerahkan yang bersangkutan kepada aparat penegak hukum yakni Polres Kabupaten Banyuasin.

 " dalam waktu dekat akan kita razia dan adakan pembinaan kepada anak-anak funk serta anak pengisab lem aibon tersebut, jika tidak mau di bina kita akan binasakan dengan menyerahkan mereka kepada aparat penegak hukum, biarlah mereka yang nantinya ambil kebijakan," terang wabup pada wartawan Kamis (13/12).

   Lanjut Wabup. Persoalan lem aibon dan pergaulan anak funk  ini sudah menjadi momok bagi masyarakat, sebagai feat back dari keluhan-keluhan yang ada wabup akan bawa ke DPRD untuk di bahas yang nantinya akan kita tuangkan dalam perbup atau perda.

" jangan takut, jika meresahkan laporkan saja pada sat pol Pp, kita akan bahas persoalan ini bersama bupati dan DPRD, nantinya akan kita tuangkan dalam Perbup atau perda, serta mendata toko-toko penjual lem aibon ini untuk di pantau penjualanya agar tepat sasaran dan di gunakan sebagai mana mestinya," tutupnya.

( Armadi )