Ditegur Guru Main Henpon,Siswa SMK PGRI Kayuagung Adu Jotos

KAYUAGUNG oganpost.com-Ditegur guru main henpon dikelas saat jam belajar siswa SMK PGRI Kayuagung Kabupaten OKI adu jotos ironisnya lagi kejadian ini terjadi saat proses Kegiatan Belajar dan Mengajar dikelas kejadian kamis(1/11/2018).

Kholija guru SMK PGRI Kayuagung  yang pada kejadian itu sedang mengajar di kelas tersebut saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan kejadian adu jotos antar siswa terjadi dikelas XI,"Krologis kejadian saat itu dikelas XI diadakan ujian semester ,tiba-tiba terdengar suara henpone siswa sedang memutar lagu dangdut remik, sumber suara henpone tersebut terdengar dari bangku tempat siswa berindisial IN saya pun menegur siswa ini namun ia tak terima ditegur dan sponta siswa IN membentak saya dan salah satu teman sekekasnya NM tak terima saya dibentak oleh temannya ini,IN pun tak terima di tegur oleh NM dan terjadilah adu jotos dikelas, "ujarnya.

Dikatakan dia kejadian adu jotos tersebut akhirnya meluas dan terjadi saling keroyok antar siswa bahkan kursi sekolahpun dijadikan alat untuk berkelahi,"Pada saat kejadian itu saya pun selaku guru tak kuasa untuk melerai perkelahian tersebut denga dibantu anak-anak perempuan dikelas perkelahian ini bisa kita redam dan anak yang terlibat perkelahian sudah kita damaikan,"ucapnya.

Saat ditanya atas kejadian tersebut ada salah satu siswi yang mengalami benjol dikepala akibat kena hataman kursi sekolag yang dilakukan salah satu siswa yang terlibat perkelahian diri mengaku tidak tau sama sekali dengan hal tersebut.

Terpisah NM salah satu siswa yang terlibat perkelahian membenarkan atas kejadian tersebut,"Perkelahian ini terjadi katena IN tak terima saya tegur usai ia mebentak guru kelas menegur dirinya bermain henpone, ya kalau sudah membentak guru itukan etika yang sudah tidak baik bagi seorang pelajaf dan ibu Khodija ini benar tidak menyalahi prosedur sebagai seorang guru dan ia patut kita hormati sebagai orang tua kita disekolah,"tuturnya.

Tambah dia, ketika itu hanya berdua yang berkelahi,"Teman IN berindisial YP ikut  membanting kursi sekolah untuk mencelakai saya, saat kejadian ada seorang siswa perempuan adik kelas kami bernama Nia kena bantingan kursi dan mengakibatkan kepalanya benjol saat dirinya melindung kakanya dari bantingan kursi ketika perkelahian terjadi kakaknya juga teman saya sekelas, terjait masalah ini kita sudah saling memaafkan,"katanya.

Dilain pihak orang tua Nia siswi yang jadi korban perkelahian tersebut mengukapkan selaku orang tua ia tidak akan menunutut pihak sekolah maupun siswa pelaku perkelahian tersebut namun dirinya hanya berharap pihak sekolah dapat memanggil wali siswa yang terlibat perkelahian dan di beri peringatan tegas hal tersebut dikatakan dia kepada wartawan sabtu(3/11)

"Harapan saya semua siswa yang terlibat perkelahian tersebut dipanggil oleh pihak sekolah dan diberi surat perjajian serta sangsi tegas,inikan lingkuan pendidikan kalau terjadi terus menerus seperti ini tentu akan berdampak kepada semua siswa dan juga pendidikan dikabupaten OKI, kalau sekolah sudah tidak mampu memberikan rasa nyaman terhadap anak didik mau kemana lagi kami harus menyekolahkan anak kami, terhadap pihak terkait terutama dinas pendidikan untuk dapat selalu mengawasi kegiatan belajar disekolah yang ada di Kabupaten OKI sehingga tidak terjadi lagi kedua kalinya baik di SMK PGRI Kayuagung maupun disekolah lain,"harapnya. (ziz)