Ujang Soder Resedivis perakit Senpira kembali diciduk

foto : Kapolres saat merilis tersangka Ujang Soder yang memperoduksi senpira di Mapolres Empat Lawang.

 EMPAT LAWANG ONews-Usia yang sudah bukan muda (UZUR) lagi,tak membuat Ujang Basri alias Ujang Soder (76) menggeluti fropesi yang sudah lama ia tekuni dan sudah pernah masuk penjara selama 1 tahun 8 bulan dengan kasus yang sama Perakit Senjata api rakitan (Senpira).

Akibatnya, warga Desa warga Rantau Tenang, Kecamatan Tebing Tinggi ini kembali meringkuk di sel tahanan Mapolres Empat Lawang. Dia ditangkap di rumahnya, Selasa (28/08) sekitar pukul 13.00 WIB.

Barang bukti (BB) yang diamankan berupa 1 pucuk senpira jenis kecepek, 1 amunisi FN, proyektil 2 butir, wadah mesiu beserta isinya 2 butir, amunisi kaliber 38 mm 1 butir, selongsong amunisi kaliber 5.56 mm 1 buah, amunisi kaliber 5.56 mm 8 butir.

Selain itu, anggota juga mengamankan peralatan merakit senpira, berupa tang, gergaji besi, bor, mesin gerinda, kompor khusus dan peralatan lainnya. 

Kapolres Empat Lawang, AKBP Agus Setyawan saat rilis didepan Mapolres Empat  Lawang mengungkapakan,tersangka sudah lama memproduksi Senpira dan pernah di tangkap dengan kasus yang sama tahun 2006 bebas di Tahun 2008 lalu

"Tersangka mulai membuat senpira tahun 1980 atau sudah 38 tahun. Peralatannya lengkap mulai dari las, kompor dan lainnya. Pengakuannya sudah membuat 6 kecepek,''Ungkap Agus saat Press Rilis didepan Mapolres Empat Lawang,Rabu (29/08).

Tersangka ditangkap atas kepemilikan senpira karena ditakutkan senpira buatannya bisa disalahgunakan untuk kejatahan. "BB dan tersangka sudah kami amankan. Tersangka dijerat pasal UU darurat no 12 tahun 1951 dengan ancaman 20 tahun penjara," jelasnya.

Tersangka Ujang mengaku, ia membuat senpira jika ada pesanan saja. Hingga saat ini hanya 6 unit senpira yang sudah ia buat dengan upah berkisar Rp100 - Rp200 ribu per unit.

"Saya kerja sehari-hari sebagai tukang las perabotan rumah yang rusak atau bocor seperti periuk, panci, kuali. Merakit itu cuman selingan saja, itupun kalau ada yang pesan, bahan dari orang," aku pria yang beristri 2 ini,dihadapan awak Media.

Bahkan pria yang memiliki 3 anak, 9 cucu dan 3 piut atau cicit ini membuat senpira sejak tahun 1980. Keahliannya merakit tidak dia dpatkan dari orang lain tapi hasil belajar sendiri.

"Senpira itu pesanan orang semua. Kalau peluru itu punya Ujang Cik yang nitip dengan saya. Senpira yang dibuat, bukan untuk merampok tapi untuk menjaga kebun dari babi, kera,"cetusnya.

Terpisah,kepala Desa Rantau Tenang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang,Rudianto (Karl) ketika dihubungi via pesan singkat Whatsap membenarkan bahwa sala satu warganya ditangkap Satreskrim Polres Empat Lawang pada Selasa (28/08) lalu.

"Ya benar warga saya,ia ditangkap Polisi karena merakit senjata api (Senpira),"Tukasnya (ism).