Derita Lumpuh Layu Boca Ini Butuh Perhatian Pemerintah

Boca Penderita Lumpuh Layu Bersama Ibunya

KAYUAGUNG ONews-Qeina Dwi Putri Yola boca perempuan berusia 4,5 tahun warga Kampung III Desa Kijang Ulu Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI Sumatera Selatan ini butuh perhatian pemerintah,pasalnya diusianya 4,5 tahun tersebut anak ke 2 dari pasangan bapak Husni(34) dan ibu Nila(37) belum bisa berjalan lantaran diduga mengidap penyakit lumpuh layu.

“Ya anak kami ini sudah keliling kita ajak berobat baik secara medis maupun non medis bahkan sampai-sampai ke daerah kecamatan tulung selapan namun sampai saat ini usianya sudah mengijak 4,5 tahun belum juga bisa berjalan bahkan tidak ada tanda-tanda akan bisa berjalan karena kedua kakinya seperti tidak memilki persendian dan tulang kata tetangga anak kami ini terkena penyakit lumpuh layu dan tak akan bisa berjalan sampaikapan pun,”ujar Nila(37) ibu kandung Qeina Dwi Putri Yola kepada ogan post di kediaman mertuanya minggu(24/6/2018).

Dikatakan dia Qeina Dwi Putri Yola lahir diusia kandungan memasuki tuju bulan dilahirkan dirumah sakit Bari Palembang dengan berat badan 1kg panjang 30 cm,”Saat hendak melahirkan awalnya saya mendatangi RSUD Kayuagung karena kondisi saya pada waktu itu ingin melahirkan dalam kondisi kurang bulan dengan alasan keterbatasan alat medis akhirnya pihak RSUD Kayuagung merujuk saya ke Palembang dan saya memilih RS Bari Palembang dan lahirlah anak saya ini dengan penuh kekurangan seperti bayi normal umumnya dan akhirnya dimasukan kedalam incubator bahkan mencapai selama 3 bulan,”terangnya.

Tambah dia sudah dinyatakan sehat akhirnya anak kami ini dibawa pulang,tak selang berapa hari kondisi badannya memburuk lagi dan langsung dibawa ke RSUD Kayuagung,”Disini kembali anak kami ini di masukkan didalam incubator selama satu bulan, alhamdullilah kondisinya membaik dan sehat sehingga kita memutuskan unuk pulang,namun pertumbuhan anak kami ini tidak seperti anak-anak sesusianya,ya segala obat sudah kita upayakan namun tetap saja anak kami ini hanya bisa terbaring dan kalau mau kemana-mana harus digendong,”paparnya.

Diakuinya untuk biaya pengobatan anaknya selama ini memakai biaya sendiri,”Sejau ini untuk biaya pengobatan anak kami selama ini kita pakai biaya sendiri tidak ada bantuan dari siapaun dan juga sampai saat ini jangan kan bantuan dari pemerintah yang kami dapat untuk pengobatan anak kami ini dari pihak puskesmas maupun dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKI sampai saat ini belum perna berkunjung atau melihat kondisi anak kami ini,ya mau diapakan lagi dengan kemapuan yang terbatas selaku orang tua kita sudah berbuat namun tetap saja tidak ada hasil,untuk saat ini kita pasra saja dengan kondisi yang ada,”ucap Ibu Nila yang mengaku sehari-hari pekerjaannya berjualan ikan dipasar kayuagung ini.

Ditempat yang sama Nasir(55) kakek Qeina Dwi Putri Yola mengaku segala upaya sudah dilakukan untuk pengobatan cucunya ini,”Sudah keliling pak berobat ini namun tak ada hasil,untuk saat ini kita pasra saja dengan kondisi yang ada siap tau nanti ada solusi pengobatan dari dinas terkait yang ada di kabupaten OKI ini,”harapnya.(aziz)