Toko Bertingkat Pasar Kayuagung Terbengkalai,Ini Penyebabnya !!!

Tampak  Toko Bertingkat Pasar Kayuagung Yang Tidak Di Tempati Pedadang

,ONEWS,KAYUAGUNG -Toko bertingkat dipasar Kayuagung Kabupaten OKI yang dibangun(red-rehap) dengan dana milyaran rupiah menggunakan APBD Kabupaten OKI pada tahun 2016 terbengkalai,sangan miris sudah berjalan satu tahun dari awal di bangun dari 84 petak toko yang tersedia hanya ada sekitar 10 toko yang dipungsikan pedagang.

“Ya bagaimana mau bisa dipungsikan kalau yang punya toko bukan pedagang,rata-rata yang punya toko ini diduga mantan pejabat OKI bahkan pejebat OKI yang masih aktif,tentu pedagang tidak mau menempati hak orang apalagi harus bayar sewa kepada pemilik toko dengan kondisi pasar yang sepi pembeli saat ini,”ujarnya RA kepada ogan post minggu(29/4/2018)

Dikatakan dia kalau pemerintah Kabupaten OKI terutama Dinas Perdagangan punya komitmen dan aturan yang tegas tentu toko tersebut tidak akan terbengkalai seperti saat ini,”Toko awalnya memang katanya dibangun untuk pedagang dan Dinas Perdagangan Kabupaten OKI berkomitmen Toko yang ada ditempati pedagang namun kenyataannya sampai saat ini tidak ada pedagang yang mau menempati toko tersebut lantaran saat hendak ditunggu toko bersangkutan ada yang punya,”ucapnya.

Tambah dia,kalau ada yang di tempati oleh pedagang itu yang betul-betul toko tersebut milik pedagang pasar kayuagung,ataupun ada yang mampu bayar sewa,rata-rata saat ini yang menempati pedagang jahit dan obras,”Saya tidak mau banyak cerita punya pejabat siapa-siapa toko dipasar bertingkat ini coba konfirmasi saja langsung ketua ataupun sekretaris Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia(APPSI) Komisariat Kabupaten OKI mereka lebih paham mengenai hal ini,”paparnya.

Ditempat yang sama YL juga pedagang Pasar Kayuagung menuturkan tidak ditempatinya toko oleh pedagang dikarenkan tidak tegasnya pihak dari Dinas Perdagangan Kabupaten OKI,”Kalau mereka tegas dengan aturan tentu kejadiannya tidak seperti ini,pedagang hanya punya Hak Guna Pakai(HGP) tidak punya hak untuk memiliki,artinya walau toko tersebut banyak di milik pejabat dengan aturan ini Dinas Perdagangan bisa ambil tindakan tegas baik terhadap pemilik toko maupun pedagang yang akan ditempatkan,”jelasnya.

Lanjut dia,awal dibangun sudah telan dana milyaran rupiah akibat tidak berpungsi dikarenakan dengan alasan bentuk yang kurang ideal akhirnya toko bertingkat ini dilakukan perehapan kembali pada tahun 2016 dengan merubah bentuk bangunan,dengan sekwensi toko tersebut bisa berpungsi sebagaiman mestinya,”Mulai pembangunan 2 tangga penghubung sampai rehap bangunan toko kembali telan dana milyaran rupiah,”tuturnya.

Ditambahkan dia sudah satu tahun masih saja belum berpungsi,artinya pemerintah Kabupaten OKI dalam hal ini Dinas Perdagangan Kabupaten OKI kurang ada ketegasan dalam aturan,”Siapapun Bupatinya,siapapun Kepala Dinas Perdagangannya kalau tidak ada tindakan tegas tetap kedepan toko ini akan terbengkalai,sebenarnya kalau aturan itu betul-betul dijalankan saya yakin dalam satu bulan toko-toko ini akan di tempati pedagang,itu kalau saya yang jadi Kepala Dinas Perdagangannya,”candanya sembari mengakhiri pembicaraannya.

Terpisah Ketua APPSI Komisariat Kabupaten OKI Abdul Roni SH melalu Sekretarinya Yarlis saat dikonfirmasi terkait terbengkalainya toko bertingkat tersebut mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar toko tersebut di tempati pedagang,”Selaku induk organisasi para pedagang APPI Komisariat Kabupaten OKI sudah melakukan langka-langka agar toko pasar bertingkat ini ditempati pedagang salah satunya upaya kita mendatangkan pedagang dari Palembang,namun kondisi pasar yang sepi sehingga pedagang ini memutuskan untuk menutup tokonya dengan alasan besar pasak daripada tiang,”katanya.

Terus dia,bukan hanya itu saja upaya yang dilakukan sempat awalnya pihak APPSI bekerjasama dengan pihka Dinas Perdagangan Kabupaten OKI untuk menempatkan para pedagang yang buka konter HP untuk menempati toko tersebut namun upaya ini kadas karena pedagang enggan menempati lama dengan alasan sepi pengunjumg padahal pedagang sudah bayar sewa kepihak Dinas Perdagangan Kabupaten OKI sebesar 3 juta rupiah sebanyak 15 pedagang,”Mungkin ini akibat belum ditempati semuanya sehingga pembeli enggan untuk naik keatas,dan juga ada yang sempat berjualan tiba-tiba diklim oleh pemilik toko bahwasannya toko yang di tempati milik dirinya,ini juga yang jadi kendala,”tukas Yarlis.

Saat ditanya apakah benar sebagian besar toko di pasar bertingkat dimiliki mantan pejabat OKI maupun pejabat OKI aktif,Yarlis membenarkan hal tersebut,”Ya kita tidak mau menyebut milik pejabat siap yang jelas memang ia toko tersebut banyak dimilki pejabat OKI baik yang masih aktif menjabat maupun yang sudah pensiun,dalam hal ini kita tidak punya wewenang untuk mengambil alih kepemilikan sesua HGP,yang punya wewenang penuh untuk melakukan penyitaan ya Dinas Perdagangan Kabupaten OKI,coba tanya langsung kesan kalu ingin lebih terinci siap saja yang punya toko tersebut,”ungkap Yarlis.(RR)