2019 Pemkab Muara Enim Targetkan Tidak Ada Lagi Lingkungan Kumuh

Kegiatan Pelatihan Relawan Program Kota Tanpa Kumuh

MUARA ENIM oganpost.com-Berdasarkan program Universal Acses secara nasional ditargetkan 2019 tidak ada lagi lingkungan kumuh,demikian diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukim Kabupaten Muara Enim Ir H Ramlan Suryadi MSi dalam kegiatan Pelatihan Relawan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKu) yang dihelat di Gedung Serba Guna Kecamatan Lawanf Kidul, Selasa (12/9),"Berdasarkan program Universal Acses, 2019 ditargetkan secara nasional tidak ada lagi lingkungan kumuh," kata Ramlan.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan Program KOTAKu ini harus adanya kolaborasi,dimana, Pemda sebagai motor dalam program ini dan juga dalam program ini dapat dilihat dari beberapa indikator yang dilihat.

Untuk saat ini, sambung dia, ada dua kecamatan yang menjadi fokus dalam program ini yakni, Kecamatan Muara Enim dan Kecamatan Lawang Kidul. Untuk itu, program ini dapat dilaksanakan dengan baik. Terkait indikator tadi, pertama terkait lingkungan kumuh, indikator kedua menyangkut drenase, indikator ketiga terkait masalah sanitasi, lalu indikator masalah persampahan.

"Nah, terkait beberapa indikator itu, Kecamatan Lawang Kidul masih sangat perlu dalam pengelolaan sampah. Ini dapat diatasi salah satunya melalui pola 3R. Jadi, mana sampah yang layak di buang ke TPA yang sampah tidak bisa digunakan lagi," jelasnya.

Dengan terlaksananya semua indikator-indikator tersebut dengan baik. Maka program ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan juga harapan bersama. Khususnya dalam program KOTAKu yang dilaksanakan saat ini.

Sedangkan, Ketua Panitia Pelatihan Relawan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Abdul Gopur mengatakan, pengembangan kloster kota tempat kumuh ini berdasarkan program KOTAKu. Dimana, dasar dari kegiatan pelatihan kegiatan ini merupakan kegiatan rutin KOTAKu ini perlu didukung dan juga dilakukan pertemuan antar lembaga dan pertemuan antar lembaga.

"Tujuan pelatihan ini agar tercapainya peningkatan kemampuan para relawan dalam program pencegahan KOTA kumuh. Dimana, dalam kegiatan ini dapat meningkatkan tugas dan kemampuan sebagai pelaku program Kota kumuh," bebernya.

Tambah dia, untuk peserta dalam kegiatan KOTAKu ini ada sekutar kurang lebib 150 orang. Yang diantaranya, Lurah, PKK, Pemuda Karang Taruna dan pihak lainnya.

Selain itu, Konsultan Manajemen Wilayah II Program Kota Tanpa Kumuh Yudi mengatakan, program ini dapat dikatakan program lanjutan dari PNPM. Namun, program ini sudah berubah menjadi program KOTAKu. Dan, di dalam program KOTAKu ini fokus didaerah kumuh.

"Program KOTAKu ini sudah berjalan dua tahun. Dimana ada konsep pendekatan, yakni ditingkat Pemkab sebagai nahkoda, kedua konsep pendekatan kolaborasi, idealnya berkolaborasi bisa dengan Pemda, perusahaan dan lainnya dalam mensuport program Kotaku," terangnya.

Dari pihak CSR PT BA Henry Mulyono mengatakan, PT BA siap mensouport dalam program yang dilaksanakan ini. Namun, untuk teknis dilapangannya tentu semua pihak terkait akan dibicarakan dilapangan nanti. Terkait, masalah teknis agar tidak ada menimbulkan masalah,"Apa yang kita lakukan ini adalah untuk perubahan. Bukan untuk menimbulkan masalah dilapangan. Namun, insyaaallah dapat berjalan dengan sesuai yang diharapkan," tuturnya.

Sementara itu, Sekcam Lawang Kidul H Safranudin BBA mengatakan, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius. Apalagi terkait masalah sanimas, Sanitasi dan lingkungan kumuh,"Mari kita sama sama mewujudkan lingkungan kita tidak kumuh, tentu lingkungan bersih.bagimana Kota Tanjung Enim ini bisa menjadi Kota Wisata Tambang,"ajaknya.(Azhari)