AWP Gelar Sosialisasi Bahaya "Ngelem" dan Konsumsi "Komix" Berlebihan
PALI, oganpost.com - Maraknya peredaran Narkotika di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya pengisap lem Aibon dan pengkonsumsi obat batuk komix secara berlebihan di lingkungan sekolah, membuat Asosiasi Wong Pali (AWP) prihatin.
Keprihatinan tersebut mereka buktikan dengan menggelar Sosialisasi tentang Bahayanya Mengkonsumsi Obat Batuk Komik dan menghisap Lem Aibon, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) PALI dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) PALI bertempat di Aula SMP YPIP Pendopo, Jalan Arun, Kelurahan Talang Ubi Utara, Kabupaten PALI, Sabtu (15/10).
Di hadapan siswa-siswi SMP YPIP Talang Ubi, Ketua Umum AWP, Hermansyah, DM yang akrab di sapa Herman Degol mengatakan, AWP hadir di PALI untuk memberikan semangat bagi generasi muda PALI untuk memerangi dan sadar akan bahaya narkoba terutama bahaya "ngelem" aibon dan juga mengkonsumsi obat batuk komix dalam jumlah banyak.
"Dampak buruk dari "ngelem" aibon dan mengkonsumsi obat batuk komix secara berlebihan dapat mengakibatkan mual-mual, halusinasi, mati rasa atau kehilangan kesadaran, susah bicara atau cadel, kehilangan keseimbangan tubuh, kerusakan otak, otot melemah, depresi, kerusakan sarap dan sesak nafas. Semoga dengan adanya sosialisasi ini, dapat memberi kesadaran, dan kehati-hatian remaja akan dampak bahaya barang-barang terlarang dan penggunaan yang berlebihan," ujarnya.
Kadisdikbud kabupaten PALI, Drs. Abu Hanifah melalui Kasi Kurikulum Disdikbud PALI, Joko Susilo, S.Pd dalam sambutannya mengajak para siswa untuk menjauhi penggunaan barang-barang berbahaya termasuk mengkonsumsi obat-obatan seperti komix dan lem aibon.
"Menghisap lem (ngelem) aibon dan mengkonsumsi obat batuk komix dalam jumlah yang banyak sangat berbahaya. Bahkan jika dikonsumsi dalam waktu yang panjang dapat melemahkan otak dan mendatangkan penyakit jangka panjang. Sayangi diri kalian, masa depan dan wujudkan cita-cita," ucapnya.
Sementara Kepala SMP YPIP Pendopo, Ade Irawan S.Pd, mengingatkan seluruh siswa-siswi kelas 7 hingga kelas 9 untuk STOP mengkonsumsi obat-obatan yang terlarang seperti Komik dan Aibon karena kalau siswa sudah memakai barang ini otomatis generasi muda akan hancur dan juga bisa menimbulkan gangguan jiwa bahkan bisa menimbulkan gila.
"Kami sangat berterimakasih dan mendukung atas digelarnya sosialisasi ini, tentunnya sosialisasi bahaya Pengisap Lem Aibon dan Pengguna Komik dalam skala besar ini dapat membantu para siswa tentang bahaya akibat mengkonsumsi obat seperti ini. Dengan adanya sosialisasi para siswa jadi tahu dan mengerti apa dampak negatif pengguna obat ini," ujarnya.
Sementara itu, dr Sutomo dari Dinkes kabupaten PALI menerangkan, efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem tersebut hampir sama dengan jenis narkoba lain, yaitu menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang, dan rasa tenang sesaat meski terkadang efeknya hanya bisa bertahan hingga 5 jam saja.
Selain itu, mereka yang "ngelem" juga tidak merasakan lapar karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf otak.
"Efek ngelem jangka panjang, bisa terjadi kerusakan otak, mulai dari cepat pikun, kesulitan mempelajari sesuatu, dan parkinson. Otot melemah, depresi, sakit kepala dan mimisan dan keusakan saraf ditandain hilangnya kemampuan mencium dan mendengar," tuturnya.
Hal senada diungkakan Narasumber lainnya, dr Ella. Menurutnya, mengkonsumsi obat komix dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu sebagaimana banyak dilakukan oleh remaja saat ini sangat berbahaya. Sebab, mengkonsumsi obat batuk komix berlebihan akan mengakibatkan gagal hati dan ginjal.
"Jika terus menerus mengkonsumsi berlebihan ini akan mengakibatkan gagal hati dan ginjal, karena obat batuk komix mengandung dextromethorpan yang terdiri dari campuran obat Itu masalahnya," paparnya. (putra)
Keprihatinan tersebut mereka buktikan dengan menggelar Sosialisasi tentang Bahayanya Mengkonsumsi Obat Batuk Komik dan menghisap Lem Aibon, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) PALI dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) PALI bertempat di Aula SMP YPIP Pendopo, Jalan Arun, Kelurahan Talang Ubi Utara, Kabupaten PALI, Sabtu (15/10).
Di hadapan siswa-siswi SMP YPIP Talang Ubi, Ketua Umum AWP, Hermansyah, DM yang akrab di sapa Herman Degol mengatakan, AWP hadir di PALI untuk memberikan semangat bagi generasi muda PALI untuk memerangi dan sadar akan bahaya narkoba terutama bahaya "ngelem" aibon dan juga mengkonsumsi obat batuk komix dalam jumlah banyak.
"Dampak buruk dari "ngelem" aibon dan mengkonsumsi obat batuk komix secara berlebihan dapat mengakibatkan mual-mual, halusinasi, mati rasa atau kehilangan kesadaran, susah bicara atau cadel, kehilangan keseimbangan tubuh, kerusakan otak, otot melemah, depresi, kerusakan sarap dan sesak nafas. Semoga dengan adanya sosialisasi ini, dapat memberi kesadaran, dan kehati-hatian remaja akan dampak bahaya barang-barang terlarang dan penggunaan yang berlebihan," ujarnya.
Kadisdikbud kabupaten PALI, Drs. Abu Hanifah melalui Kasi Kurikulum Disdikbud PALI, Joko Susilo, S.Pd dalam sambutannya mengajak para siswa untuk menjauhi penggunaan barang-barang berbahaya termasuk mengkonsumsi obat-obatan seperti komix dan lem aibon.
"Menghisap lem (ngelem) aibon dan mengkonsumsi obat batuk komix dalam jumlah yang banyak sangat berbahaya. Bahkan jika dikonsumsi dalam waktu yang panjang dapat melemahkan otak dan mendatangkan penyakit jangka panjang. Sayangi diri kalian, masa depan dan wujudkan cita-cita," ucapnya.
Sementara Kepala SMP YPIP Pendopo, Ade Irawan S.Pd, mengingatkan seluruh siswa-siswi kelas 7 hingga kelas 9 untuk STOP mengkonsumsi obat-obatan yang terlarang seperti Komik dan Aibon karena kalau siswa sudah memakai barang ini otomatis generasi muda akan hancur dan juga bisa menimbulkan gangguan jiwa bahkan bisa menimbulkan gila.
"Kami sangat berterimakasih dan mendukung atas digelarnya sosialisasi ini, tentunnya sosialisasi bahaya Pengisap Lem Aibon dan Pengguna Komik dalam skala besar ini dapat membantu para siswa tentang bahaya akibat mengkonsumsi obat seperti ini. Dengan adanya sosialisasi para siswa jadi tahu dan mengerti apa dampak negatif pengguna obat ini," ujarnya.
Sementara itu, dr Sutomo dari Dinkes kabupaten PALI menerangkan, efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem tersebut hampir sama dengan jenis narkoba lain, yaitu menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang, dan rasa tenang sesaat meski terkadang efeknya hanya bisa bertahan hingga 5 jam saja.
Selain itu, mereka yang "ngelem" juga tidak merasakan lapar karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf otak.
"Efek ngelem jangka panjang, bisa terjadi kerusakan otak, mulai dari cepat pikun, kesulitan mempelajari sesuatu, dan parkinson. Otot melemah, depresi, sakit kepala dan mimisan dan keusakan saraf ditandain hilangnya kemampuan mencium dan mendengar," tuturnya.
Hal senada diungkakan Narasumber lainnya, dr Ella. Menurutnya, mengkonsumsi obat komix dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu sebagaimana banyak dilakukan oleh remaja saat ini sangat berbahaya. Sebab, mengkonsumsi obat batuk komix berlebihan akan mengakibatkan gagal hati dan ginjal.
"Jika terus menerus mengkonsumsi berlebihan ini akan mengakibatkan gagal hati dan ginjal, karena obat batuk komix mengandung dextromethorpan yang terdiri dari campuran obat Itu masalahnya," paparnya. (putra)
No comments