Warga Kecewa Dengan PT Agro
Masyarakat Desa Danau Cala Kecamatan Lais Sampaikan Kekecewaan Kepada PT Agro |
MUBA oganpost.com-Rasa kecewa warga Desa Danau Cala Kecamatan Lais semakin membesar pasalnya, berdasarkan hasil laboratorium yang dikeluarkan oleh BLHPP Kabupaten Muba, BLH Provinsi Sumsel dan Balai Besar Laboratorium Palembang, air di Desa Danau Cala tidak tercemar oleh limbah yang dikeluarkan oleh PT Inti Agro Makmur.
Padahal, beberapa bulan lalu jutaan ikan warga di Desa Danau Cala tersebut mati yang diduga akibat limbah yang keluar dari pintu air PT Inti Agro Makmur. Sehingga warga di Desa Danau Cala tidak mendapatkan hasil ikan dari pengelolaan beberapa sungai yang mengakibatkan kerugian sangat besar.
"Kami tidak mengerti soal hasil laboratorium ini, yang kami tahu dan mengerti ikan disana banyak mati setelah perusahaan itu datang," ujar Sidiq warga Desa Danau Cala, saat penyampaian Laporan Tim Verifikasi Lapangan dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Badan Lingkungan Hidup dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Muba,selasa(9/8).
Akibat kejadian ini, sambung dia, warga Desa Danau Cala, khusunya para pengemin atau pihak yang menang dalam lelang lebak lebung mengalami kerugian yang sangat besar, bahkan hingga ratusan juta lantaran hasil ikan di sungai tidak maksimal,"Kalau tidak selesaikan masalah ini, kalian pemerintah tidak usah datang ke desa kami,"tegas dia.
Hal senada juga disampaikan Yakin, warga Desa Danau Cala, menurut dia, ikan yang mati di daerah tersebut akibat dari pencemaran yang diduga dilakukan oleh PT Inti Agro Makmur,"Kita minta PT Inti Agro Makmur melakukan ganti rugi,ikan kami sudah banyak mati, sejak perusahaan ini datang masyarakat banyak dirugikan,"jelas dia.
Kepala Desa Danau Cala, Nazaruddin, menuturkan, bahwa selama ini masyarakat di Desa Danau Cala menggantungkan hidup pada sektor perikanan bahkan sektor tersebut menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar bagi Kabupaten Muba,"Bagi kami masyarakat tidak mengetahui hasil laboratorium, bukan kami tidak percaya dengan hasil tersebut harusnya dikoreksi, selama ini masyarakat menggantungkan kehidupan di sungai tapi dengan adanya perusahaan yang limbahnya dibuang ke sungai maka ikan banyak mati," beber dia.
Dengan kejadian ini, sambung dia, masyarakat dirugikan, terutama yang menang dalam lelang lebak lebung jika perusahaan tidak bertanggung jawab, maka akan ada langkah lain yang diambil oleh masyarakat,"Masyarakat tidak mencari kekayaan, tapi mencari kebutuhan hidup, kami ini ingin menyelesaikan masalah, cari solusi terbaik kalau hanya bicara soal hukum tidak ada habisnya, hukum ini banyak, kalau masyarakat memilih hukum rimba bagaimana,"ungkap Nazaruddin.(sof)
No comments