KONI OI Usulkan 5 Persen APBD Untuk Olahraga
Ketua KONI OI Drs H Iklim Cahya MM (paling kanan), berpose bersama mengikuti pertemuan bersama staff Menpora di kantor Dispora Sumsel beberapa waktu lalu. |
OI Inderalaya, oganpost.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ogan Ilir (OI), mengusulkan program kepada staf Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) RI untuk mengalokasikan dana sedikitnya 5 persen dari APBD untuk pembinaan dan pengembangan olahraga di daerah setempat, khususnya di Kabupaten OI.
Ketua KONI OI Drs H Iklim Cahya MM mengatakan, usulan dana tersebut telah disampaikan kepada staff Kemenpora pada acara pertemuan yang berlangsung di kantor Dispora Sumsel beberapa waktu lalu.
"KONI yang bersentuhan langsung dengan atlet dan pelatih memberikan penyampaian masukkan poin-poin yang paling sangat dibutuhkan dalam hal pembinaan kepada Menpora. Ya, salah satunya adalah usulan pengalokasian dana APBD sedikitnya 5 persen untuk pengembangan olahraga," ujar Iklim, Minggu (21/8).
Dijelaskannya, usulan pengalokasian dana APBD 5 persen untuk pengembangan olahraga, misal APBD OI, Rp 400 milyar berarti alokasi untuk pengembangan olahraga paling tidak senilai Rp 20 milyar.
Dijelaskannya, usulan pengalokasian dana APBD 5 persen untuk pengembangan olahraga, misal APBD OI, Rp 400 milyar berarti alokasi untuk pengembangan olahraga paling tidak senilai Rp 20 milyar.
"Kita berharap dibuatkan payung hukun minimal dalam bentuk keputusan Menpora atau dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP), tentang standar minimal dana pembinaan olahraga dalam APBD," harapnya.
Diakui dia, persoalan utama yang dihadapi KONI OI dalam program pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi di daerah adalah anggaran yang tergolong masih sangat minim apalagi saat ini, Kabupaten OI telah memiliki sebanyak 22 cabang olahraga (cabor) dari 52 cabor yang ada di Provinsi Sumsel.
"Tentu saja kedepan sebanyak 22 cabor yang dimiliki Kabupaten OI, akan terus bertambah. Memang idealnya dana diusulkan seperti itu, supaya atlet bisa berkembang dan berprestasi. Apalagi kita memprioritaskan atlet lokal," papar Iklim.
"Tentu saja kedepan sebanyak 22 cabor yang dimiliki Kabupaten OI, akan terus bertambah. Memang idealnya dana diusulkan seperti itu, supaya atlet bisa berkembang dan berprestasi. Apalagi kita memprioritaskan atlet lokal," papar Iklim.
Dia menambahkan, di kejuaraan akhir-akhir ini yang telah diikuti, beberapa cabang olahraga (cabor) yang dimiliki oleh Kabupaten OI tergolong cukup diperhitungkan baik di kancah provinsi maupun tingkat nasional. Seperti halnya lanjut ketua KONI OI, cabor olahraga unggulan terutama olahraga bela diri taekwondo, karate dan pencak silat supaya dibangunkan GOR untuk mereka berlatih.
Ketua KONI OI Iklim Cahya menyampaikan usulan program pengembangan olahraga kepada staff Menpora pada rapat pertemuan yang berlangsung di kantor Dispora Sumsel beberapa waktu lalu. |
"Tidak hanya bisa dipakai oleh cabor beladiri saja. Melainkan, jika pun tersedianya sarana prasarana olahraga tersebut, tentu bisa dipakai untuk cabor beladiri lainnya seperti wushu, kempo, judo dan lain-lain. Sementara, untuk stadion sepak bola dan GOR permainan lain seperti volly, basket, bulutangkis bisa dibantu dari provinsi atau kabupaten sendiri," ujar Iklim.
Dengan demikian, pengembangan olahraga di daerah lebih cepat maju. Tentu saja, dijelaskan ketua KONI OI, kalau mereka berprestasi berarti juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten OI sendiri dan secara tidak langsung akan menaikkan gengsi dan pamor daerah.
"Tapi, pemikiran-pemikiran kita itu, akan dijadikan bahan referensi untuk pengambilan kebijakan oleh pihak Kemenpora. Karena usulan yang sama juga banyak muncul dari berbagai daerah di indonesia," ujar ketua KONI OI.
"Tapi, pemikiran-pemikiran kita itu, akan dijadikan bahan referensi untuk pengambilan kebijakan oleh pihak Kemenpora. Karena usulan yang sama juga banyak muncul dari berbagai daerah di indonesia," ujar ketua KONI OI.
Seperti diketahui, selama ini, para atlet beladiri, bulutangkis dan beberapa atlet cabor lainnya di Kabupaten OI, berlatih menggunakan sarana prasarana seadanya yang tergolong belum mumpuni.(arie)
Editor : Adhie
No comments