Diimingi Nikah, Janda Dihamili Kades

Ilustrasi

OKUT Martapura, oganpost.com – Oknum kades di Kecamatan Semendawai Barat, OKU Timur, IR, dilaporkan RY, 30, warga setempat lantaran diduga menghamili dirinya ke Mapolres OKU Timur, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat perbuatannya, korban yang berstatus janda tersebut saat ini tengah hamil tujuh bulan. 

 

Dalam laporannya kepada polisi, korban meminta pertanggungjawaban sang kades. Berdasarkan keterangan korban, peristiwa memilukan tersebut terjadi saat dirinya diantar IR ke Martapura untuk mem buat KTP Desember 2015 silam.

Usai membuat KTP, ke esokkan harinya sekitar pukul 13.00 WIB, korban dihubungi pelaku untuk bertemu di belakang rumah korban. 

 

“Setelah bertemu, dia (pelaku) merayu saya dan menciumi saya. Setelah itu, saya diminta pulang sambil berpesan jika perbuatan itu jangan diberitahukan ke orang lain,” kata korban di hadapan penyidik Satreskrim Polres OKU Timur, kemarin.

Tidak sampai di sana, pelaku kembali menelepon korban dan meminta bertemu kembali keesokan harinya. Saat itulah pelaku mengajak berhubungan badan layaknya suami istri. Mulanya korban menolak, namun karena iming-iming akan dinikahi dan bertanggung jawab, korban pun pasrah dan melakukan perbuatan terlarang itu. Bahkan, sang kades terus mengajaknya melakukan hubungan intim, setidaknya sudah enam kali mereka melakukan perbuatan terlarang itu hingga korban hamil.

Ironisnya, setelah diketahui hamil dan meminta pertanggungjawaban, sang kades justru mengatakan jika bayi yang ada di dalam kandungan bukan anak nya. 

 

“Karena itu saya melapor ke Mapolres OKU Timur dan menuntut sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Sementara Kapolres OKU Timur AKBP Audie S Latuheru melalui Kasat Reskrim AKP Bagus Adi S membenarkan adanya warga yang melapor, dan laporannya tercantum dalam LP-B/93/VII I/2016 - /SUM SEL/OKUT. 

 

“Saat ini laporan tersebut akan kita proses lebih lanjut,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, oknum kades IR membantah jika dirinya tidak pernah melakukan perbuatan yang dilaporkan RY yang tidak lain warganya di desa yang dia pimpin. 

 

“Saya siap meskipun harus melakukan tes DNA dan apapun itu,” kilahnya.(yusuf)