Wagub Sumsel: Jaga Generasi Muda Dari Penyalagunaan Narkoba
PALEMBANG, oganpost.com - Sebagai bentuk keprihatinan terhadap permasalahan Narkoba di Dunia yang mengancam kehidupan bernegara. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Sumsel ikut memperingati Hari Anti Narkotika Internasioanal (HANI) setiap 26 Juni.
Peringatan HANI tingkat Provinsi Sumsel dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penjelasan kebijakan penataan kelembagaan Perangkat Daerah, klarifikasi dan validasi data pemetaan urusan pemerintahan dan penyelesaian serah terima P3D bagi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemprov Sumsel.
Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki mengatakan, tema HANI tahun ini mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba.
“Tema ini bermakna bahwa anak-anak dan generasi muda harus dijaga agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba”, katanya di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Senin (27/6).
Pada kesempatan itu, Ishak Mekki menyampaikan, berbagai capaian yang telah dilakukan BNN dalam menanggulangi permasalahan Narkoba diantaranya dari tahun 2015 sampai Juni 2016 sebanyak 705 warga diwilayah rawan telah mendapat pelatihan peningkatan kemampuan (lifeskill) sebagai upaya dibidang pencegahan, serta telah terungkap 1.015 kasus kejahatan narkotika dengan tersangka sebanyak 1.681 orang dan berbagai capaian lainnya.
Ishak menuturkan, BNN dengan segala keterbatasannya mulai dari perangkat, SDM (Sumber Daya Manusia) di Pusat dan Daerah serta sarana prasarana yang masih minim harus tetap melakukan upaya maksimal dalam menyelamatkan masa depan bangsa dari ancaman Narkotika.
“Begitu juga BNN Provinsi Sumsel, dengan keterbatasannya harus tetap memberikan upaya yang maksimal”, harap Ishak.
Ditambahkan Ishak, harus disadari bahwa untuk menahan laju agresivitas ancaman narkotika harus dilakukan secara terintegrasi, membutuhkan komitmen, langkah tegas dan strategi, serta lainnya.
“Untuk itu saya mengapresiasi seluruh komponen yang telah berkomitmen dalam penanggulangan bahaya narkotika, khususnya di Provinsi Sumsel”. katanya.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Sumsel, Brigjen Pol M Iswandi Hari mengungkapkan, saat ini BNN Provinsi Sumsel berada di peringkat ke-21 di Indonesia dengan prevalansi 1.74 persen, dengan jumlah pemakai 102.943 jiwa dan masih ada 5,8 juta jiwa yang harus diselamatkan dari penyalahgunaan Narkoba.
“Saat ini Sumsel tidak termasuk dalam 11 provinsi yang berbahaya di Indonesia, namun bukan berarti kita menjadi lengah tetapi harus terus berupaya maksimal”, terangnya.
Lanjut Iswandi, Peringatan HANI ini ditujukan untuk menjauhkan putra-putri dari kejahatan narkoba yang akan memberikan dampak baik dari segi kesehatan, sosial ekonomi, dan keamanan. “Sebagai Kepala BNN Sumsel, saya sudah keliling di Sumsel ini dalam memberantas Narkoba, jadi mari kita kunci agar Narkoba tidak masuk dalam otak kita semua”, imbau Iswandi. (hms)
Peringatan HANI tingkat Provinsi Sumsel dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan penjelasan kebijakan penataan kelembagaan Perangkat Daerah, klarifikasi dan validasi data pemetaan urusan pemerintahan dan penyelesaian serah terima P3D bagi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemprov Sumsel.
Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki mengatakan, tema HANI tahun ini mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkoba.
“Tema ini bermakna bahwa anak-anak dan generasi muda harus dijaga agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba”, katanya di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Senin (27/6).
Pada kesempatan itu, Ishak Mekki menyampaikan, berbagai capaian yang telah dilakukan BNN dalam menanggulangi permasalahan Narkoba diantaranya dari tahun 2015 sampai Juni 2016 sebanyak 705 warga diwilayah rawan telah mendapat pelatihan peningkatan kemampuan (lifeskill) sebagai upaya dibidang pencegahan, serta telah terungkap 1.015 kasus kejahatan narkotika dengan tersangka sebanyak 1.681 orang dan berbagai capaian lainnya.
Ishak menuturkan, BNN dengan segala keterbatasannya mulai dari perangkat, SDM (Sumber Daya Manusia) di Pusat dan Daerah serta sarana prasarana yang masih minim harus tetap melakukan upaya maksimal dalam menyelamatkan masa depan bangsa dari ancaman Narkotika.
“Begitu juga BNN Provinsi Sumsel, dengan keterbatasannya harus tetap memberikan upaya yang maksimal”, harap Ishak.
Ditambahkan Ishak, harus disadari bahwa untuk menahan laju agresivitas ancaman narkotika harus dilakukan secara terintegrasi, membutuhkan komitmen, langkah tegas dan strategi, serta lainnya.
“Untuk itu saya mengapresiasi seluruh komponen yang telah berkomitmen dalam penanggulangan bahaya narkotika, khususnya di Provinsi Sumsel”. katanya.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Sumsel, Brigjen Pol M Iswandi Hari mengungkapkan, saat ini BNN Provinsi Sumsel berada di peringkat ke-21 di Indonesia dengan prevalansi 1.74 persen, dengan jumlah pemakai 102.943 jiwa dan masih ada 5,8 juta jiwa yang harus diselamatkan dari penyalahgunaan Narkoba.
“Saat ini Sumsel tidak termasuk dalam 11 provinsi yang berbahaya di Indonesia, namun bukan berarti kita menjadi lengah tetapi harus terus berupaya maksimal”, terangnya.
Lanjut Iswandi, Peringatan HANI ini ditujukan untuk menjauhkan putra-putri dari kejahatan narkoba yang akan memberikan dampak baik dari segi kesehatan, sosial ekonomi, dan keamanan. “Sebagai Kepala BNN Sumsel, saya sudah keliling di Sumsel ini dalam memberantas Narkoba, jadi mari kita kunci agar Narkoba tidak masuk dalam otak kita semua”, imbau Iswandi. (hms)
No comments