Direktur PPKP : Karhutlah Tidak Boleh Terjadi Lagi
Beni Hernedi Sampaikan Data Karhutlah |
Untuk mewujudkannya kita perlu melakukan berbagai langkah dan solusi terutama untuk daerah yang memiliki resiko kebakaran tinggi diantaranya, memantau titik api, pembukaan lahan dengan tidak membakar dan pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA)," ujar Dudi pada acara diskusi panel di Opproom Pemkab Muba, Kamis (17/3/2016).
Kemudian upaya yang harus kita lakukan lagi yakni pemeliharaan dan perlindungan (konservasi) lahan gambut dengan tidak menerbitkan lagi izin-izin baru terhadap lahan gambut pada kegiatan budidaya apapun, terkait pada izin yang sudah keluar harus diawasi dengan ketat," tambahnya.
Sementara itu, pembica ra dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Jakarta, Dr Prayuda Moelja, menyatakan dukungan BPDP dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan memberikan bantuan peremajaan (replanting) sawit tahun 2016 sebesar 25 Juta Rupiah per hektar sampai dengan tanaman menghasilkan dengan beberapa persyaratan.
"Persyaratannya maksimal sawit sudah berumur 25 tahun atau pada saat produksi sudah rendah, sudah bisa dilakukan pemerajaan, pemilik perkebunan kurang dari empat hektar per KK. Diharapkan melalui solusi tersebut bisa mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muba," tuturnya.
Sedangkan Pelaksana Tugas Bupati Muba Beni Hernedi melaporkan, dalam rangka mendukung upaya pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muba Tahun 2016, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya diantaranya melakukan sosialisasi, membentuk Desa Peduli Api, Kelompok Tani Peduli Api, membangun posko-posko permanen di wilayah yang rawan api.
Selain itu dijelaskannya Pemkab Muba akan lebih fokus dalam pencegahan karhutla di kecamatan rawan api. Wilayah Muba yang paling rawan kebakaran hutan dan lahan berada di wilayah Kecamatan Bayung lencir, mengingat tahun 2015 lalu dari 5.274 titik api (hotspot) di Muba diperkirakan kurang lebih 4.000 titik api berada di wilayah Bayung Lencir, karena dari 1.500 hektar lahan gambut di Muba mayoritas tersebar di kecamatan tersebut.
"Untuk pencegahan karhutla akan difokuskan di Kecamatan Bayung Lencir berdasarkan jumlah titik api, termasuk wilayah rawan api lainnya. Bagi desa yang dianggap rawan api, apabila desa tersebut mampu zero kebakaran hutan dan lahan maka, anggaran desanya akan ditambah," ujar Beni.
Langkah Pemerintah Kabupaten Muba tersebut selaras dengan komitmen Gubernur Sumatera Selatan Ir H Alex Noerdin yang disampaikannya saat membuka kegiatan sosialisasi pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Opp Room Pemkab Muba, Kamis (17/3/2016). Di kesempatan tersebut gubernur juga menghimbau pemerintah daerah untuk berkomitmen bersama mewujudkan Sumsel Zero Api dan Asap.
"Proses hukum yang seberat-beratnya bagi pelaku pembalakan liar dan membakar lahan karena itu perbuatan yang sangat tidak terpuji. Saya berharap pada tahun 2016 Provinsi Sumatera Selatan tidak ada api dan asap terutama di Kabupaten Muba. Hutan harus kita jaga bersama, melalui kegiatan ini, program-program prioritas serta membangun komitmen bersama, kita yakin tahun ini Sumsel Zero Api dan Asap", tegas Alex.
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan juga beberapa penandatanganan kesepakatan yakni pernyataan kesepakatan untuk kerjasama melaksanakan program pemberdayaan petani peserta peremajaan perkebunan kelapa sawit melalui program BPDP-KS di Kabupaten Muba antara Pemerintah Kabupaten Muba dengan balai Penelitian Sembawa, perjanjian jual beli tandan buah segar (TBS) antara KUD Karya Gatra A dengan PT Musi Banyuasin Indah (MBI) dan Komitmen Bersama para pihak pemangku kepentingan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Muba.(sof)
No comments