Diduga Lakukan Pungli,Sekretaris BKD OKI Angkat Bicara

Hajar Sekretaris BKD OKI

*Hajar : Sekda OKI Cuma Hanya Bisa Marah-Marah Padahal Dia Tau Seluk Beluk Kenaikan Pangkat*

OKI Kayuagung oganpost.com-Dugaan Pungli yang dilakukan oleh oknum pegawai BKD OKI terhadap PNS yang mengurus kenaikan pangkat dimana pemberitaan tersebut perna di publikasikan Surat Kabar lokal Kabupaten OKI bebera waktu lalu menimbulkan berbagai komen datang dari kalangan PNS dilungkungan Pemerintah Kabupaten OKI,

“Dengan terkuak adanya dugaan pungli yang dilakukan oknum BKD kiranya ini menjadi pelajaran bagi institusi BKD OKI terutama pejabat-pejabat yang ada disana agar kiranya dapat melihat dan mendengar apa yang sudah dilakukan bawahannya,pungli ini memang benar adanya,kalau ingin mengurus kenaikan pangkat apalagi kalanga PNS guru ini sepertinya menjadi makanan empuk bagi oknum pegawai BKD OKI dicari-cari kesalahannya untuk dimintai uang,”ujar SN salah satu PNS yang ada dikecamatan kayuagung kepada wartawan.

Senada dikatakan AN PNS asal Kecamatan SP.Padang Kabupaten OKI terkait dugaan pungli tersebut menuturkan benar adanya,”Ya saya perna mengurus kenaikan pangkat di BKD OKI walau disana ada yang saya kenal namun tetap saja saya diminti uang administrasi,”ucapnya.

Adanya tudingan Pungutan Liar (pungli) ditubuh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten OKI bagi PNS yang akan mengurus kenaikan pangkat, oleh oknum Pegawai BKD OKI,Kepala BKD OKI Listiadi Martin melalui Sekretaris BKD OKI Hajar angkat bicara mengatakan terkait tudingan pungli tersebut dirinya sudah ditelpon oleh Sekretaris Daerah OKI Husin S.Pd,dirinya sempat kena marah dan ditanyai kenapa sampai terjadi pungli ditubuh instansinya,"Ya namanya seorang bawahan, biasa kena marah, tapi yang saya sayangkan beliau (Sekda OKI) kan pernah menjabat kepala Diknas OKI, tentunya dia (Sekda OKI) tau seluk-beluk pengurusan kenaikan pangkat," ucapnya

Lanjut dia, pungli yang dituduhkan PNS terhadap instansinya itu tidaklah benar,namun jika ada oknum diluar instansinya yang melakukan pungli bisa saja terjadi,karena untuk proses persyaratan kenaikan pangkat bagi guru harus dilengkapi karya tulis ilmiah.

"Rata-rata banyak guru yang tidak bisa membuat karya tulis ilmiah, dan mungkin mereka (guru) mengupah pada orang yang ahli membuatnya,isteri saya juga seorang guru dan kami juga membayar orang saat mau membuat karya tulis untuk kenaikan pangkat,saya kira hal itu sah-sah saja karena suka sama suka,"jelas Hajar diruang kerjanya,selasa (23/2).

Tambah dia,memang untuk kenaikan pangkat bagi guru juga dinilai dari Penilaian Angka Kredit (PAK), dan pihaknya rutin setiap tahun menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk proses PAK,"Kita sudah melakukan upaya untuk meningkatkan ilmu bagi guru dan pegawai kesehatan agar nantinya mereka bisa sendiri memenuhi persyaratan kenaikan pangkat tersebut, namun kenyataan masih banyak mereka yang tidak bisa dan mengupah orang yang bisa," beber Hajar.

Sambung dia,untuk proses kenaikan pangkat bagi guru itu sendiri semuanya dinilai oleh pihak Diknas OKI, dan pihaknya hanyalah menerima persyaratan yang telah lengkap dari pihak Diknas OKI,”Saya kira salah jika pihak kami dituding melakukan pungli, seharusnya pihak Diknas lah yang dituding melakukan pungli karena proses awal kenaikan pangkat bagi guru melalui Diknas, bukan kami, sepanjang lengkap dari Diknas pasti kami proses," elaknya seraya berjanji siap memecat langsung oknum BKD OKI yang terbukti melakukan pungli tersebut.

Kedepan, Hajar akan mengantisifasi hal ini dengan mengubah proses administrasi kenaikan pangkat,jika selama ini proses kenaikan pangkat dilakukan perzona, selanjutnya akan dibuat pelayanan satu pintu dengan memberikan ceklist persyaratan. Sehingga menurutnya jika memang ada oknum yang ditudingkan tersebut tidak akan terjadi lagi.

"Kita juga akan membuat ruang tamu khusus bagi siapapun yang ingin berurusan,jadi meski ingin berurusan dengan Kepala Badan sekali pun, tidak boleh masuk keruangannya, biar Kepala Badan langsung menemui yang bersangkutan diruang tamu khusus tersebut,ini akan kita lakukan biar semuanya terbuka dan tidak timbul kecurigaan tertentu," ungkapnya.(ziz/andi)