Pemerintah Pusat Lambat Tangani Ilegal Driling,Bupati Kecewa

MUBA oganpost.com-Bupati Musi Banyuasin H.Pahri Azhari kecewa pemerintah pusat lambat tangani Ilegal Tiping sehingga kembali menelan korban bahkan korban jiwa akibat Illegal Driling dan Tiping terulang, dimana Sabtu (29/11) sekitar pukul 23.00 WIB sumur di Desa Kemang Kecamatan Sanga Desa meledak yang mengakibatkan empat korban mengalami luka bakar cukup parah,”Pemerintah Pusat terkesan lamban dalam menyelesaikan masalah ini hingga peristiwa sumur meledak selalu terulang,”ujar Pahri kepada oganpost.com senin(1/12) usai hadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Muba

”Kita sudah sering menghimbau kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan kegiatan tersebut, namun tetap saja dilakukan akibatnya korban terus berjatuhan,”ungkapnya.

Lanjut dia,Pemkab Muba telah berkoordinasi dengan Dirjen Migas, SKK Migas, Distamben Provinsi untuk memecahkan masalah ini,”Kita siap membantu menyelesaikan permasalahan ini, karena kita (Pemkab) tidak memiliki kewenangan, jadi kita hanya bisa memfasilitasi, serta menyampaikan laporan kepada Kementerian ESDM dan SKK Migas kalau di wilayah kita ada kegiatan penambangan minyak,Jadi seluruh keputusan ada pada mereka (Kementerian ESDM dan SKK Migas), bukan pada kita,”terangnya.

Terpisah, Kepala SKK Migas Wilayah Sumsel, Tirat Sambu, mengatakan, pihaknya telah menunggu dan mendesak Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) mengenai langkah dan penanganan ilegal driling yang makin marak di Bumi Serasan Sekate ini ,dikarenakan, SKK Migas hanyalah pelaksana kebijakan pemerintah,bukanlah pembuat kebijakan dan mengatasi suatu permasalahan,” Kita ketahui aksi ilegal driling, telah merugikan pasokan minyak negara,belum lagi, warga berpotensi sebagai korban bakar serta dampak lingkungan yang sangatlah berbahaya,”tuturnya.

Tambah dia,Untuk diketahui, sumur minyak ilegal driling terbakar di Desa Kemang, Kecamatan Sanga Desa, Sabtu (29/11), sekitar 23.00 WIB. Empat korban, yakni Herliyanto (30),Herman (30), keduanya warga Desa Kasmaran, serta Dodi (25), dan Dedi (25), mengalami luka bakar serius,”Keempat korban tersebut, dirujuk oleh warga ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dan diketahui, korban Dodi mengalami luka bakar di bagian muka, dada, lengan tangan sebagian kakinya dimana luka bakarnya hampir 60 persen. Sedangkan, Dedi, Herliyanto, serta Herman, mengalamu luka bakar di bagian muka, lengan tangan serta kaki,luka bakarnya hampir 50 persen,”jelasnya.(sof)