Wawasan Kebangsaan Menyatukan Aspirasi Masyarakat
PALI oganpost.com - Kesatuan Bangsa dan Politik, mengelar bimbingan teknis tentang wawasan kebangsaan, kepada seluruh Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, serta Tokoh Pemuda, yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), acara tersebut dilaksanakan di Gedung Pesos Pertamina Field Pendopo, dengan tema Pendidikan wawasan kebangsaan, kita lestarikan karakter bangsa yang mendukung pembangunan nasional dan bangsa.
Adapun dihadiri oleh 200 Peserta Bimbingan teknis, Penjabat Bupati Ir H Heri Amalindo MM, Sekda M Isnaini Spd Mpd, Asissten I Drs. Amirudin tjikmat,kaban kesbangpol Husman Gumanti Msi, Kepala Perpustakaan dan Arsip Negara H Zaibin Spd Mpd, Kadishub Drs Agen Eledi, kadin BKBPP Suprihyatno, Sekwan Amri Achmad,kaban Satpolpp Mukhlis Nabil, Kaban BPMPD Rusman Firman, seluruh jajaran SKPD, Seluruh Kepala Sekolah.
Kaban KesbangPol Husman Gumanti MSi, usai acara kepada wartawan mengatakan bahwa bimtek ini untuk memberikan wawasan pendidikan serta pengetahuan kebangsaan kepada 200 orang peserta, di sini dirinya menyiapkan pemateri secara langsung dari Kesatuan dan Kebangsaan Provinsi Sumsel Iwan, Penjabat Bupati Ir Heri Amalindo MM, Sekda M Isnaini SPd MPd, Asisten I Drs. Amirudin tjikmat, di dalam materi tersebut membahas tentang bhineka tunggal Ika, NKRI, dan Undang- Undang Dasar yang berlaku, di dalam Bhineka Tunggal Ika ada nilai –nilai pilar, dalam pilar meliputi empat pilar kebangsaan selasa(18/11).
“ dengan adanya bimtek ini, peserta pendidikan dapat menambah wawasan kebangsaan, dan melestarikan karakter bangsa yang mendukung pembangunan daerah dan desa, serta dapat menjaga persatuan dan kesatuan dalam suasana kemajemukan yang damai dan harmonis," Ungkapnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Ir H Heri Amalindo MM, sebagai kepala daerah Kabupaten PALI, sangat mendukung digelarnya acara ini, dengan acara ini bisa memberikan wawasan kebangsaan kepada pemuda / pemudi, serta dapat menambah keyakinan bahwa perbedaan itu membuat kita lebih maju dan bersatu,dan bukan untuk berperang satu sama lainnya akan tetapi dapat memaknai perbedaan.
Dijelaskannya bahwa setiap forum maupun organisasi masyarakat, pasti memiliki perbedaan maupun perselisihan, akan tetapi dengan adanya perbedaaan tersebut hendaknya kita bisa menyatukan aspirasi masyarakat, demi memajukan pembangunan daerah, serta dapat memaknainya dan mengamalkan ilmu yang didapat dimasyarakat,”dengan wawasan kita dapat membuka pola fikir mengenai bangsa indonesia, kita harus bersatu walau pun banyak perbedaan, kita harus belajar pada pelangi di pagi hari, walaupun berbeda warna terdapat makna tersirat di dalam, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,”unkapnya.(wito/putra)
No comments