Sekolah Memprihatinkan,Wali Murid Pertanyakan Dana BOS
BANYUASIN,oganpost.com – sungguh sangat menyedihkan kondisi sekolah SDN 25 Rantau Bayur,pasalnya selama Dua tahun sekolah ini di pimpin oleh kepala sekolah sekarang bukan mengalami kemajuan yang ada malah tambah terpuruk,seperti yang di ungkapkan oleh beberapa wali murit saat mendatangi sekolah tersebut yang terletak di Dusun II Desa Tebing Abang ,Kecamatan Rantau Bayur ,Kabupaten Banyuasin selasa (25/11).
Senada dikatakan oleh Rosi(38) warga yang sama mengatakan sudah taktahan lagi melihat kondisi anak-anak kami seperti ini,”kalian boleh lihat sendiri kondisi sekolah ini sungguh sangat menyedihkan baik itu dari segi sarana dan prasarana sampai ke pelapon yang menunggu waktunya ambruk ,ironisnya lagi yang membuat kami selaku wali murid sangat kawatir,siswa-siswa ini disuru menimba air dari sungai ke sekolah yang jaraknya lebih kurang 500 meter guna mengisi bak WC ,jika terjadi apa-apa dengan keselamatan anak-anak kami ini apa lagi sampai di terkam Buaya siapa yang mau bertangung jawab,’’cetusnya.
Begitu pulah dengan Ketua Komite SDN 25 Rantau Bayur, Sayuti Harom(38) menjelaskan bahwa ia setuju jika Dana Bos disekolah ini untuk dipertanyakan oleh masyarakat,pasalnya selama ia menjabat (kepsek-red)selaku ketua komite ia tidak pernah merasa dilibatkan dalam berbagai hal kegiatan di Sekolah tersebut,”sebenarnaya sayapun sangat setuju jika wali murid mau mendatangi sekolah kami ini karena saya sendiri selaku ketua komite tidak pernah dilibatkan sama sekali oleh pihak sekolah ,baik itu dalam bidang pengolaan dana BOS atau apa saya tidak terlibat,”ungkapnya.
”saya berharab kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin agar segerah turun dan lihat sekolah kami ini apakah masuk akal dengan dana Bos Rp 10.400.000,- pertriwulan ,untuk beli kotak sampah perkelas saja wali kelas harus meminta pada siswa,lalu pos-pos dana Bos itu sendiri kemana’,”katanya.
Terpisah Kepala Sekolah SDN 25 Rantau Bayur,Martini,S.Pd saat di temui desekolah sedang tidak ada di tempat akhirnya melalui Dewan Guru sekolah tersebut membantah kalau dana BOS tidak berjalan yang ada dana BOS tersebut tidak mencukupi untuk mengadakan perehaban apa lagi pemasangan Listrik seperti tuntutan warga,‘’kami membantah kalau dibilang demikian jangankan untuk pemasangan listrik atau rehab ,saya guru saja sekarang ini sudah tidak memakai bedak (mik Up-red) apa lagi mau yang lain,jumlah siswa kami hanya 71 orang siswa sedangkan guru honorer kami jumlahnya 5 orang itupun ada 1 orang guru yang tidak digaji sama sekali seperti ibu Ira Sari ini beliau tidak bergaji sama sekali,’’jelas Daria wali kelas III.
Begitu juga dengan Nur Neti Bendahara Bos ,mengungkapkan menanggapi kata pak komite tadi soal Dana Bos saya ini hanya bendahara nya saja setelah mencairkan di BANK saya pun tak tahu kemana larinya uang tersebut,”namun yang membuat kami kesal ada seorang guru Honorer yang kalau di hitung-hitung masuknya hanya 10 kali untuk tahun ini,namun guru tersebut memakan gaji ,jadi kalau bapak-bapak wali murid maupun komite mau mempertannyakan itu sebaiknya menunggu kepala sekolah saja,beliau yang tahu persis,”terangnya.
”seperti pelapon yang saat ini tinggal menunggu waktu ambruknya saja,kami juga khawatir terhadap siswa dimana setiap pagi anak-anak menimba air dari sungai musi yang tidak jauh dari sini .jika anak-anak ini jatuh atau di terkam buaya siapa yang bertanggung jawab,”cetusnya.(darma)
”kami datang kesekolah ini karena kami mau mempertanyakan dana BOS yang ada di sekolah anak kami
ini selama 2 tahun jangankan mau memenuhi usulan kami seperti Listrik dan Sumur ,rehab ringan pun tidak ada.jadi kema uang anak-anak kami ini,’’terang Anang Muda (41)warga setempat kepada oganpost.com.
ini selama 2 tahun jangankan mau memenuhi usulan kami seperti Listrik dan Sumur ,rehab ringan pun tidak ada.jadi kema uang anak-anak kami ini,’’terang Anang Muda (41)warga setempat kepada oganpost.com.
Senada dikatakan oleh Rosi(38) warga yang sama mengatakan sudah taktahan lagi melihat kondisi anak-anak kami seperti ini,”kalian boleh lihat sendiri kondisi sekolah ini sungguh sangat menyedihkan baik itu dari segi sarana dan prasarana sampai ke pelapon yang menunggu waktunya ambruk ,ironisnya lagi yang membuat kami selaku wali murid sangat kawatir,siswa-siswa ini disuru menimba air dari sungai ke sekolah yang jaraknya lebih kurang 500 meter guna mengisi bak WC ,jika terjadi apa-apa dengan keselamatan anak-anak kami ini apa lagi sampai di terkam Buaya siapa yang mau bertangung jawab,’’cetusnya.
Begitu pulah dengan Ketua Komite SDN 25 Rantau Bayur, Sayuti Harom(38) menjelaskan bahwa ia setuju jika Dana Bos disekolah ini untuk dipertanyakan oleh masyarakat,pasalnya selama ia menjabat (kepsek-red)selaku ketua komite ia tidak pernah merasa dilibatkan dalam berbagai hal kegiatan di Sekolah tersebut,”sebenarnaya sayapun sangat setuju jika wali murid mau mendatangi sekolah kami ini karena saya sendiri selaku ketua komite tidak pernah dilibatkan sama sekali oleh pihak sekolah ,baik itu dalam bidang pengolaan dana BOS atau apa saya tidak terlibat,”ungkapnya.
”saya berharab kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin agar segerah turun dan lihat sekolah kami ini apakah masuk akal dengan dana Bos Rp 10.400.000,- pertriwulan ,untuk beli kotak sampah perkelas saja wali kelas harus meminta pada siswa,lalu pos-pos dana Bos itu sendiri kemana’,”katanya.
Terpisah Kepala Sekolah SDN 25 Rantau Bayur,Martini,S.Pd saat di temui desekolah sedang tidak ada di tempat akhirnya melalui Dewan Guru sekolah tersebut membantah kalau dana BOS tidak berjalan yang ada dana BOS tersebut tidak mencukupi untuk mengadakan perehaban apa lagi pemasangan Listrik seperti tuntutan warga,‘’kami membantah kalau dibilang demikian jangankan untuk pemasangan listrik atau rehab ,saya guru saja sekarang ini sudah tidak memakai bedak (mik Up-red) apa lagi mau yang lain,jumlah siswa kami hanya 71 orang siswa sedangkan guru honorer kami jumlahnya 5 orang itupun ada 1 orang guru yang tidak digaji sama sekali seperti ibu Ira Sari ini beliau tidak bergaji sama sekali,’’jelas Daria wali kelas III.
Begitu juga dengan Nur Neti Bendahara Bos ,mengungkapkan menanggapi kata pak komite tadi soal Dana Bos saya ini hanya bendahara nya saja setelah mencairkan di BANK saya pun tak tahu kemana larinya uang tersebut,”namun yang membuat kami kesal ada seorang guru Honorer yang kalau di hitung-hitung masuknya hanya 10 kali untuk tahun ini,namun guru tersebut memakan gaji ,jadi kalau bapak-bapak wali murid maupun komite mau mempertannyakan itu sebaiknya menunggu kepala sekolah saja,beliau yang tahu persis,”terangnya.
”seperti pelapon yang saat ini tinggal menunggu waktu ambruknya saja,kami juga khawatir terhadap siswa dimana setiap pagi anak-anak menimba air dari sungai musi yang tidak jauh dari sini .jika anak-anak ini jatuh atau di terkam buaya siapa yang bertanggung jawab,”cetusnya.(darma)
ReplyDeleteModal 20rb Bisa Dapat Jutaan Rupiah
Pasti Gak Percaya?
Gak Maksa sih, Tapi Kalau Pengen Ikutan Juga, cek DISINI aja