Kepsek Bantah Dana Bos Tidak Berjalan

BANYUASIN,oganpost.com - Adanya isu dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS-red) tidak berjalan sesuai sesuai dengan bagaimana mestinya, Kepala Sekolah SDN 28 Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin bantah keras,karena menurut beliau uang sisa angaran yang selama ini selalu di pertanyakan oleh komite itu ia pergunakan untuk pemasangan ledeng(PDAM-red),Rehab Wc umum dan Pemasangan Listrik dan Cat.

‘’selama ini sekolah kita sangat tertingal,dulunya tidak memiliki WC sekarang sudah tersedia,untuk mendapatkan air siswa harus meminta sama warga sekarang mereka tinggal memutar kerans, sebelum saya masuk kesekolah ini tidak ada PLN kini kita sudah pasang sendiri,tinggal pengecatan tembok saja yang belum kita lakukan karena tukangnya tidak ada kalau catnya sudah tersedia,dari mana kami dapat melakukan itu semua, kalau bukan dari dana BOS,”ujar Mayuroh Kepsek SDN 28 saat di temui oganpost.com di ruang kerjannya Kamis(20/11).

Dikatakannya , kalau komite atau masyarakat bilang dana Bos kami tidak berjalan saya membantah keras karena bapak boleh lihat jumlah siswa berapa dan guru honorer berapa,namun kalau kami mau melakukanya secara serentak itu tidak mungkin karena kita butuh waktu untuk mengumpulkan dana sebanyak itu buat memenuhi kebutuhan sekolah ini,”kami juga punya keluarga kalau gaji kami dipakai buat pasang PDAM,Listrik,dan rehab WC serta pengecatan dari mana lagi kami mau
makan,’’terangnya

Ditempat yang sama Bendahara sekolah sekaligus bertugas sebagai Wali Kelas,Markoni memintah kepada ketua komite untuk saling bahu membahu guna kemajuan sekolah,bukan saling jatuh menjatukan,”jika ada perselisihan kita rundingkan dengan kepala dingin bukan main adu main berita,saya juga selaku putra daerah merasa malu kalau sekolah ini tidak ada perubahan seperti yang sudah-sudah,’’jelasnya.

Sambung dia,‘’selaku dewan guru maupun saya pribadi berharab kedepanya dapat terjalin kerjasama yang baik dari komite maupun wali siswa Karena kami juga tidak mau hal seperti kemarin terulang kembali jangan hanya karena guru telat lima menit masuk kelas komite lansung membubarkan siswa dengan menyuruh mereka pulang,kalau sudah seperti ini yang di cam jelek bukan sekolah saja kita semua terkena imbasnya,”ungkapnya.(madi)