Warga Karang Endah Berdemo Menuntut Hak Tanah.

BATURAJA OKU - Sejak peremajaan lahan PT.Minanga Ogan dilakukan banyak area lahan yang telah ditanam sawit dan bahkan pihak PT. minanga ogan telah membangun pabrik kedua untuk penyedian bahan minyak makan yang berupa minyak mentah. Perusahan yang telah lama berdiri ini ternyata masi memiliki masalah sengketa lahan terhadap tanah warga yang ada di kawasan area lahan PT. Minanga Ogan ,dengan pelebaran area lahan penanaman sawit ternyata masi tersisa lahan sekitar 214 hektar yang bersengketa dengan warga setempat.

Hal ini yang memicu warga karang endah melakukan unjuk rasa di area sengketa tanah yang diperebutkan oleh warga karang endah dan pihak perusahaan PT. MInanga Ogan,kamis (23 /10)warga mendatangi area lahan yang masi bersengketa untuk diperebutkan dan meminta hak tanah milik warga yang telah diambil oleh PT. Minanga Ogan,ratus warga desa karang endah menduduki lahan tersebut untuk melakukan unjuk rasa dengan pencegahan untuk tidak menggarap dan menanam sawit di area tanah warga yang masi belum ada peneyelesaian dan ganti rugi oleh pihak perusahaan PT. Minanga Ogan.

Menurut keterangan warga ketika ditemui di lokasi unjukrasa yang tak mau meneybutkan identitasnya mengatakan,kami meminta tanah kami dikembalikan,tanah yang kami pertahankan ini merupakan tanah milik nenek moyang kami dan orang tua kami sejak zaman dahulu,dan kami meminta pertanggung jawaban kepada pihak perusahaan PT. Minanga Ogan untuk transparan berapa hektar yang telah di beli oleh pihak PT. Minanga Ogan serta kami meminta bukti surat jual beli dari pihak PT. Minanga Ogan agar kami tahu kejelasanya,”sampai tahun 2012 kemarin hingga tahun ini masalah sengketa tanah ini belum ketemu titik terangnya,” terangnya.

“ kalau di papan tertera HGU menteri dalam negeri tahun 1985 kami mau lihat surat menyuratnya yang asli dan berapa tahun kontrak kerja yang telah di sepakati antara warga dan pihak perusahaan,”Jelasnya.

“ kami akan pertahankan anak cucu kami untuk mendapatkan hak tanah kami,apabila pihak perusahaan PT. Minanga Ogan masi bersih keras untuk menanam di area yang kami pertahakan sekitar 214 hektar ini maka jangan salahkan kami kalau kami pakai hukum rimba dan hukum adat, bahkan apabila ada yang bekerja di lahan ini maka kami tak segan-segan untuk melukai dan menghajar nya walau itu warga Karang Endah,”ungkapnya.

Kades Karang Endah ketika dikonfirmasi mengatakan, tidak tahu kalau warganya berunjuk rasa di area PT. Minanga Ogan, “tak ada laporan dari warga untuk berdemo kalau ada laporan, mungkin saya akan buat surat ajuan untuk pengawalan ke- Polsek ataupun Polres OKU, dalam hal ini saya juga sering menghimbau warga agar tidak anarkis ataupun main hakim sendiri namun himabauan saya ini tak dianggap oleh warga dan tak di gubris sama sekali tak tahu penyebabnya apa, tidak ada koordinasi lagi dengan saya,”terangnya.

Ditambahkan nya juga, kasus ini sebenarnya sudah lama namun kedua belah pihak masi ingin mempertahankan hak masing- masing menurut warga tanah itu miliknya menurut minanga itu miliknya,” pada tahun lalu pernah terjadi seperti ini namun tidak ada titik terang bahkan sudah sampe ke- pengadilan, kalau tempo hari minaga sanggup mengganti uang lelah unjuk rasa sebesar 150 ribu rupiah per kepala, namun warga tidak setuju dan mempertahankan haknya untuk mendapatkan tanahnya,bahkan sempat terdengar di telinga saya kalau saya telah menyelewengkan uang dari PT.Minanga Ogan, padahal tidak sama sekali,saya sudah mengajak warga baik melalui musyawarah di masjid dan musyawarah desa namun apalah daya tak satu warga mendengar ucapan saya,”tukasnya.

Menanggapi hal ini pihak PT. Minanga Ogan melalui humasnya Deki menjelaskan permasalahan ini sudah lama tapi yang muncul surat –surat ini saja bahkan saya sudah bosan,ini surat dapat dari siapa pak, dokument ini palsu,”ketika kami pihak Minanga Ogan meminta bukti dari kakek nenek warga karang endah mereka tidak mau melihatkanya,”kata dia dengan nada yang tak bersahabat dengan wartawan.

Sambung dia” hal ini sudah kita limpahkan kepada pihak yang berwajib baik itu kepolisian, pengadilan, bahkan kejaksaan biar mereka yang memprosesnya,”tutupnya sebari berpamitan mengatkan masi ada rapat kecil didalam tegasnya.(pra)