Sekolah Swasta Di Kab.OKI Terancam Gulung Tikar

Ruang Kelas SMA YBI Yang Direhap

KAYUAGUNG OKI – Diduga tidak tegasnya aturan Penerimaan Siswa Baru(PSB)untuk Sekolah Negeri oleh pihak Dinas Pendidikan(Disdik)Kab.OKI berimbas pada sekolah-sekolah swasta yang ada didaerah ini,tentu dengan adanya aturan yang tidak tegas membuat pihak sekolah negeri berlombah-lombah untuk menerima siswa sebanyak mungkin dalam PSB setiap tahunnya,bahkan hasil pantauan ogan post dilapangan ada sekolah negeri yang siswanya mencapai lebih dari seribu siswa.

Ironisnya lagi dengan membludaknya PSB ini dalam kondisi lokal tidak mencukupi,sekolah negeri di OKI yang menerapkan seperti layaknya perusahaan memberlakukan kerja sip-sipan(Red-aplusan), ada yang masuk pagi dan juga ada yang masuk siang,dengan adanya sekolah menerapakan belajar sip-sipan seperti ini menjadi tandatanya publik terakit kualitas siswa itu sendiri,dan juga yang sangat ironis lagi temuan dilapangan ada lokal kelas disalah satu SMA swasta yang selama ini bertahun-tahun tak difungsikan dikarenakan minim siswa disekolah tersebut ,bisa dianggarkan oleh pihak Disdik OKI tahun 2014, untuk direhap bahkan sudah selesai dikerjakan padahal banyak ruang kelas belajar disekolah lain yang membutuhkan dana tersebut untuk perbaikan.

Diantara sekolah swasta di Kab.OKI terancam gulung tikar adalah SMA YBI 4 Kayuagung dimana SMA swasta ini dulunya menjadi salah satu sekolah swasta favorit namun saat ini kondisinya jau berbeda untuk mencari murid satu kelas saja setiap tahunnya susah bahkan biaya oprasional sekolah sendiri pun sering meminta bantuan dari pihak yayasan dikarenakan sekolah ini minim siswa sehingga Dana Operasional Sekolah (DOS)yang dibantu pemerintah tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan operasional sekolah,”murid SMA YBI 4 sekarang berjumlah 65 siswa dimana untuk kelas X sebanyak 10 siswa,kelas XI 25 siswa dan kelas XII sebanyak 30 siswa,”ujar guru SMA YBI 4 Kayuagung kepada oganpost.com yang enggan menyebutkan namanya jum.at(10/10).

Lanjut dia,jumlah 65 keseluruhan siswa SMA YBI 4 itupun tambahan siswa pindahan dari SMAN 2 Dan SMAN 4 Kayuagung sebanyak 5 orang untuk kelas XI,”kalau sistim dan aturan PSB untuk sekolah negeri kedepan tidak dibatasi oleh pihak Diknas OKI jelas sekolah swasta dengan kondisi begini terus bisa-bisa gulung tikar,”terangnya.

Dikatakannya,di SMA YBI 4 Kayuagung ruang kelas yang terpakai untuk aktipitas pelajar hanya tiga ruang kelas, disamping itu masih ada lokal kosong sebanyak 5 ruang kelas,”ditahun 2014 ini ada 2 lokal ruang kelas yang direhap oleh Diknas OKI bahkan mobilernya sudah lengkap dan siap pakai namun sangat disayangkan ruang kelas tersebut seakan mubazir,”cetusnya.

Sambung dia,kami berharap untuk PSB tahun ajaran 2015 mendatang kiranya Diknas OKI dapat memberikan aturan tegas tekait PSB agar untuk dibatasi PSB bagi sekolah negeri sehingga kami yang di SMA swasta ini dapat kebagian murid,”kalau Diknas OKI masih memberi kebebasan kuota jumlah siswa dalam PSB terhadap sekolah negeri, bagaimana nasip kami selaku tenaga pengajar yang masi honor ini,untuk sekarang ini saja hanor yang kami dapat sealahkadarnya, ya kami pasra saja dengan kondisi itu demi kemajuan anak didik dan sekolah,”katanya.

Ditempat terpisa hal tersebut juga dikeluhkan tenaga pengajar yang ada di SMA Yapemnu Kayuagung,” kita juga sama harapannya dengan sekolah swasta lain agar kiranya PSB tahun ajaran 2015 mendatang Diknas OKI bisa memberi aturan yang tegas,membatasi jumlah PSB untuk sekolah negeri,sehingga sekolah swasta seperti SMA Yapemnu ini bisa berkembang layaknya sekolah negeri,”jelasnya guru SMA Yapemnu DS.

Dikatakan dia,untuk SMA Yapemnu tahun ajaran 2014-2015 jumlah muridnya sebanyak 57 siswa,terdiri dari kelas X -10 siswa,kelas XI- 17 siswa dan kelas XII -30 siswa,”dengan kondisi jumlah murid 57 siswa jelas bantua DOS tidak mencukupi biaya operasional sekolah,dan juga sangat disayangkan sekolah kami ini ada 6 lokal ruang kelas belajar yang terbengakalai dikarenakan imbas dari aturan tidak tegas Diknas sehingga SMA Yapemnu saat PSB tak kebagian murid,”tuturnya.

Hal yang sama diungkapkan wakil kepalah sekolah bagian kesiswaan SMK PGRI Kayuagung Heni,S.Pd saat di konfirmasi wartawan diruang kerjanya mengatakan,sangat prihatin dengan atauran yang diterapkan Diknas OKI dalam PSB,”menyangkut masalah PSB, baru-baru ini seluruh kepalah sekolah swasta SMA sederajat dikayuagung, yang di damping ketua YPLP pak Gopar,menghadap Pak Bupati namun pada saat itu Pak Bupati lagi Dinas Luar(DL)sehingga kami diterima oleh Pak Sekda,”akunya.

Disambung dia,apa yang dikeluhkan oleh sekolah swasta Pak Sekda sangat respon dan segera akan menyurati Diknas OKI terkait PSB ini,”dalam pertemuan yang membahas PSB Pak Sekda mengatakan akan menyurati pihak Diknas OKI untuk sekiranya membatasi PSB bagi sekolah negeri dan melakukan tes bersama saat PSB,”sebut Heni.

Tambah dia,SMK PGRI mempunyai murid sekarang ini sebanyak 83 siswa,kelas X-20 siswa,kelas XI-25 siswa,dan kelas XII-38 siswa,”dengan minimnya siswa yang kami dapat setiap tahun ajaran akhirnya ada 3 lokal ruang kelas yang saat ini tidak berfungsi(red-kosong),kami berharap apa yang dijanjikan Pak Sekda untuk menyurati Diknas OKI menyangkut PSB dapat terealisasi sehingga tahun ajaran yang akan datang sekolah swasta dapat berkembang sesuai harapan para tenaga pengajar,”harapnya.

“jangan sampai pengalaman yang didapat SMK PGR pada PSB tahun kemarin,dimana siswa yang sudah dua minggu bersekolah bahkan sudah ikuti MOS ,tau-tau beberapa haria kemudian tidak masuk sekolah, ketika ditanya teman-teman sekelasnya,pinda kesalah satu sekolah negeri dengan alasan masuk cadangan ,inilah yang kami hawatirkan ketika aturan yang dibuat pihak Diknas tak jelas,padahal untuk PSB khusus SMK PGRI kami sudah berupaya semaksimal mungkin dengan memberikan baju olaraga geratis,namun tetap saja murid yang kami terima minim,siswa yang jelas sudah terdaftar saja bisa hilang,”tutup Heni sembari bergurau.(aziz)