Forsimas LIB Akan Gerakkan Massa Bila Tak Ada Respon

PALI - Forum Komunikasi Masyarakat Lematang Indah Bersatu (Forsimas LIB) mengancam, akan mengerahkan massa sekitar 20 ribu orang menuju Kabupaten Muaraenim, apabila niatnya untuk memisahkan diri dari Kabupaten Muara Enim dan bergabung ke Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tidak dikabulkan,hal ini disampaikan ketum Adrul Taufik saat mendatangi kantor PWI PALI di Pusat Layanan Informasi Publik,yang disambut oleh puluhan wartawan kemarin siang.

Ketua Umum Forsimas LIB, Adrul Taufik S.Pd MSi mengatakan, bahwa alasan utama pihaknya ingin sekali bergabung dan menjadi bagian dari Kabupaten PALI, lantaran selama ini wilayah desa-desa tersebut, sama sekali tidak tersentuh pembangunan secara nyata sejak 10 tahun belakangan ini,”kami iri dengan Kabupaten PALI yang terus melakukan pembangunan berbagai bidang/ sector,sedangkan kita sama sekali belum tersentuh pembangunan, makanya kita ingin sekali menjadi bagian dari Kabupaten PALI, di perkirakan sebanyak 20 ribu massa dari 10 desa tersebut akan dikerahkan untuk menuju Muara Enim, apabila permohonan kami tidak dikabulkan," kata Adrul.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya sama sekali belum dipanggil oleh pemerintah Kabupaten Muara Enim, untuk menindaklanjuti keinginan tersebut, sehingga warga merasa kecewa terhadap kinerja pemerintah Muara enim yang lambat merespon keinginan masyarakat,”saat ini kita belum ada dipanggil oleh Pemda Muara Enim terkait dengan ini, setelah kita melakukan permohonan itu, namun Pemerintah PALI sudah sering kita mengadakan komunikasi, dan alhamdulillah responsnya sangat baik menangapinya keinginan kami untuk bergabung ke Kabupaten PALI," jelas Adrul.

Sementara itu tokoh masyarakat di Desa Talang Bulang, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muaraenim, H Fikri mengatakan, pihaknya sangat berkeyakinan penuh bahwa 10 desa tersebut untuk bergabung ke Kabupaten PALI dan akan berjuang,”kita sudah menyebarkan survey dengan mengumpulkan tanda tangan warga yang ingin bergabung ke Kabupaten PALI, dan angkanya cukup besar keinginan masyarakat untuk melepaskan diri dari Muara Enim, tanda tangan masyarakat semakin hari semakin bertambah terus," ungkap Fikri. ( wto )