Banyuasin Glontorkan Dana Desa Rp.300 Juta

BANYUASIN - Setelah sempat macet beberapa bulan, akhirnya September 2014 yang lalu dana alokasi desa sebesar Rp.300 juta,sedikitnya sudah 50 persen dari 288 desa telah digelontorkan oleh Pemkab Banyuasin melalui rekomendasi BPMD kerekening Bank masing-masing Kepala Desa,”yang sudah bisa secara full dana tersebut ada 128 desa dan 40 desa lainnya masih dalam pengajuan dan sisanya 50 persen desa baru dibayarkan tujangan bulanan untuk perangkat desa ,”ujar kasi Pemdes BPMD Banyuasin, Bahori selasa(7/10).

Lanjut dia,keterlambatan pengusulan berkas oleh para kades, secara pribadi boleh kita katakana itu kesalahannya dirinya, tidak semata-mata kades,karena saya selaku atasannya mungkin dianggap tak pandai dan tak lincah memberikan penjelasan cara kades membuat usulan,”sampai dua triwulan masih saja kades yang belum bisa membuat usulannya, maka yang belum ada usulannya tetap kita bayarkan, namun hanya dana tunjangan kerja bulanannya,”ujarnya.

Dikatakan Bahori, yang banyak sudah bagus pengusulannya justru dari desa dalam Kecamatan Rantau Bayur, sebab di Kecamatanya ada kepanjangan tangan saya orangnya pintar sehingga para kades mau bertanya dan cerdas menerima informasi, sehingga dari Rantau Bayur itu tinggal berapa desa lagi sudah selesai semua dibanding dari Kecamatan lain,”Saya tidak mau menyalahkan cara kerja orang lain termasuk kades, kalau masalah ini diakui salah dirinya, jadi kalau ada kades yang belum bisa membuat usulan mengenai dana desa itu mau datang atau bertanya dengan sesamanya tetap bisa, tetapi namanya orang apalagi kades kan banyak gengsinya padahal memang tidak punya skill, apalagi beliau jadi Kades berlatar belakang intektualnya pas-pasan saja,”terangnya.

Sambung dia,andai kata hingga akhir tahun ini para kades yang belum membuat usulan dana desanya tidak dibayarkan kecuali hanya dana tunjangannya saja dan selanjutnya dana itu kembali ke Kas Daerah dan didesa yang bersangkutan tentu tidak ada pembangunan sama sekali,”jangan  salahkan pimpinan di Pemda ini kalau Kadesnya sendiri yang tidak kreatif dan tidak komunikatif, “bebernya.(madi)