Wiyono : Dishub Tak Memiliki Wewenag Tentang Angkutan Dijalan.

BANYUASI - Terkait dengan maraknya mobil angkutan Sawit yang melintas di jalan raya dengan muatan melebihi kapasitas serta tidak memakai jaring pengaman membuat Dishub prihatin,selain dapat membahayakan sesama pengemudi juga membahayakan masyarakat yang melintas ironisnya lagi semenjak pengesahan Undang-Undang RI No 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan yang tidak lagi menjadi tugas DLLAJ namun menjadi tugas angota kepolisian dalam melakukan Razia,tilang,patroli serta sangsi bagi pengendara membuat Dishub Kompinfo tidak berdaya.

 

,”sejak terjadinya perubahan Undang-Undang RI No 14 Tahun 1992 menjadi UU No 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan yang di ambil alih oleh pihak kepolisian Republik Indonesia membuat kami(Dishub-red) tidak lagi berhak untuk melakukan tindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh para pengemudi nakal karena semua sudah di ambil oleh pihak kepolisian sehinga kamipun ikut prihatin melihat keadaan yang ada di jalan saat ini,baik dari mobil yang melebihi kapasitas maupun mobil sawit yang melebihi muatan.namun apa daya semua sudah di atur oleh Undang-undang,”begitu dikatakan Kepala Dinas Dishub Kominfo Banyuasin ,Supriyadi melalui kasi DLLAJ Wiyono saat di temui di ruang kerjannya jum’at(19/9).
 

Dikatakannya dengan di sahkannya UU tersebut ruang lingkup mereka semakin sempit baik untuk Patroli,Pengawalan,bahkan Penilangan semua sudah di ambil alih oleh kepolisian pihaknya hanya berhak sebatas terminal,pelabuhan,timbangan dan di bawa jembatan jika melanggar UU kamipun bisa-bisa di tangkap oleh kepolisian,”jadi kalau masalah kelebihan muatan oleh angkutan yang ada dijalan raya sebaiknya adik-adik tanyakan langsung Ke Polres Banyuasin karena wewenangnya ada disana termasuk sangsi kalau kami sekarang ini tidak bisa berbuat apa-apa,bedah dengan Undang-Undang No 14 tahun 1992 Dishub berkuasa penuh atas Lalu Lintas dan angkuatan jalan,”terang dia(adi)