SDN 28 Rantau Bayur Memprihatinkan
Kondisi SDN 28 |
BANYUASIN - Sungguh tragis nasib siswa SDN 28 yang terletak di Dusun III Pengumbuk Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin walau dekat dengan UPTD Pendidikan namun para siswa tersebut masi belajar dengan posisi berdiri,pasalnya Mobiler di dua ruangan sekolah tersebut kelas I,II dan III ,selain korsi dan meja nya sudah pada rapuh lantai sekolah pun sudah tampak bolong-bolong .
Sungguh sangat disayangkan sekolah yang dihuni 91 orang siswa ini saat di mintai bantuan oleh komite kepala sekolah mengatakan dana BOS tidak cukup untuk membelikan mobiler dan memperbaiki lantai kelas yang saat ini peca-peca dan mobiler yang minim tersebut,padahal selama 2 tahun beliau menjabat selaku kepala sekolah priode 2013-2014 jangankan memperbaiki sekolah mengadakan pengecatan tembok sekalipun belum pernah dilakukan di sekolah tersebut.
,‘’saya bingung dengan kepala sekolah SDN 28 ini,selama beliau menjabat selaku kepala sekolah priode 2013-2014 jangankan memperbaiki lantai pecah,siswa belajar saja berdiri akibat tidak ada kursi,dalam hal ini saja kepala sekolah tutup mata, apa lagi melakukan pengecatan tembok sekolah,sekalipun belum pernah selama ia menjabat,lantas kemana uang BOS sebanyak 91 orang siswa ini,”ungap ketua komite SDN 28 Rantau Bayur kepada oganpost.com sabtu (20/9)
tambah dia, selain kelalain UPTD Pendidikan ini juga ke lalain pengawas sekolah,dimana sekolah ini yang seharusnya menjadi contoh di kecamatan namun kenyataannya menjadi sekolah yang terburuk di Kecamatan Rantau Bayur,dari itu ia berharab Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin dapat segerah mengkroscek kondisi sekolah tersebut,karena mulai dari tidak transparannya uang BOS,UPTD dan Pengawas lalai dalam melakukan pengawasan,mustahil jika mereka tidak mengetahui kondisi sekolah ini yang tidak ada kemajuan sama sekali.
,‘’saya selaku ketua komite dan juga wakil dari seluruh wali siswa sangat berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin agar dapat segerah mengkroscek kondisi sekolah tersebut,karena mulai dari tidak transparannya uang BOS,UPTD dan Pengawas lalai dalam melakukan pengawasan, mustahil jika mereka tidak mengetahui kondisi sekolah ini yang tidak ada kemajuan sama sekali,kalau siswanya belajar saja berdiri bagai mana anak-anak kami mau pintar,sedangkan mengharapkan uang BOS 2 tahun beliau menjabat sekali belum pernah melakukan rehab atau pengecatan tembok seperti juknis salah satu petunjuk BOS itu sendiri,”terangnya.
Terpisa menurut Pengakuan salah satu guru pengajar yang berhasil di temui wartawan kepalah sekolah saat ini sedang mengikuti pelatihan,ia juga berharab agar sekolah tersebut mendapatkan bantuan,‘’saat ini kepala sekolah sedang mengikuti pelatihan jadi saya yang di mandatkan menggantikan beliau,kami juga sebenarnya sangat berharap kalau sekolah ini mendapatkan bantuan terutama dua kelas yaitu kelas I,II dan kelas III yang kondisinya sangat memperihatinkan selain lantainya peca-peca anak-anak juga terpaksa belajar dengan posisi tegak karena mobiler di kelas tersebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan,”jelas KL saat menunjukan ruang kelas yang seperti kandang kerbau tersebut
Di lanjutkannya ia sudah bosan menyampaikan kepada kepala sekolah yang selalu mengatakan tidak memiliki uang untuk melakukan perbaikan,‘’saya sudah bosan menasehati kepala sekolah jangan sampai menjadi masalah paling tidak setiap tahun itu sekolah ini melakukan pengecatan,namun apa jawabnya uang darimana mau melakukan pengecatan sekolah tidak memiliki dana untuk itu,ya selaku bawahan terpaksa kami diam kalau beliau sudah bilang begitu,”ungkapnya.
Senada di katakana Kadus Dusun III Pengumbuk Desa Tebing Abang kalau dirinya sudah lama prihatin dengan ke adaan sekolah tersebut ,‘’saya tidak memiliki wewenang untuk melakukan peneguran kepada pihaksekolah,dengan berat hati terpaksa saya diam,palingan jika ada warga mendesak dan meminta izin untuk mengadakan demo saya persilahkan asalkan tuntutan mereka demi kemajuan sekolah ini ,” pungkasnya.(adi)
Sungguh sangat disayangkan sekolah yang dihuni 91 orang siswa ini saat di mintai bantuan oleh komite kepala sekolah mengatakan dana BOS tidak cukup untuk membelikan mobiler dan memperbaiki lantai kelas yang saat ini peca-peca dan mobiler yang minim tersebut,padahal selama 2 tahun beliau menjabat selaku kepala sekolah priode 2013-2014 jangankan memperbaiki sekolah mengadakan pengecatan tembok sekalipun belum pernah dilakukan di sekolah tersebut.
,‘’saya bingung dengan kepala sekolah SDN 28 ini,selama beliau menjabat selaku kepala sekolah priode 2013-2014 jangankan memperbaiki lantai pecah,siswa belajar saja berdiri akibat tidak ada kursi,dalam hal ini saja kepala sekolah tutup mata, apa lagi melakukan pengecatan tembok sekolah,sekalipun belum pernah selama ia menjabat,lantas kemana uang BOS sebanyak 91 orang siswa ini,”ungap ketua komite SDN 28 Rantau Bayur kepada oganpost.com sabtu (20/9)
tambah dia, selain kelalain UPTD Pendidikan ini juga ke lalain pengawas sekolah,dimana sekolah ini yang seharusnya menjadi contoh di kecamatan namun kenyataannya menjadi sekolah yang terburuk di Kecamatan Rantau Bayur,dari itu ia berharab Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin dapat segerah mengkroscek kondisi sekolah tersebut,karena mulai dari tidak transparannya uang BOS,UPTD dan Pengawas lalai dalam melakukan pengawasan,mustahil jika mereka tidak mengetahui kondisi sekolah ini yang tidak ada kemajuan sama sekali.
,‘’saya selaku ketua komite dan juga wakil dari seluruh wali siswa sangat berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin agar dapat segerah mengkroscek kondisi sekolah tersebut,karena mulai dari tidak transparannya uang BOS,UPTD dan Pengawas lalai dalam melakukan pengawasan, mustahil jika mereka tidak mengetahui kondisi sekolah ini yang tidak ada kemajuan sama sekali,kalau siswanya belajar saja berdiri bagai mana anak-anak kami mau pintar,sedangkan mengharapkan uang BOS 2 tahun beliau menjabat sekali belum pernah melakukan rehab atau pengecatan tembok seperti juknis salah satu petunjuk BOS itu sendiri,”terangnya.
Terpisa menurut Pengakuan salah satu guru pengajar yang berhasil di temui wartawan kepalah sekolah saat ini sedang mengikuti pelatihan,ia juga berharab agar sekolah tersebut mendapatkan bantuan,‘’saat ini kepala sekolah sedang mengikuti pelatihan jadi saya yang di mandatkan menggantikan beliau,kami juga sebenarnya sangat berharap kalau sekolah ini mendapatkan bantuan terutama dua kelas yaitu kelas I,II dan kelas III yang kondisinya sangat memperihatinkan selain lantainya peca-peca anak-anak juga terpaksa belajar dengan posisi tegak karena mobiler di kelas tersebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan,”jelas KL saat menunjukan ruang kelas yang seperti kandang kerbau tersebut
Di lanjutkannya ia sudah bosan menyampaikan kepada kepala sekolah yang selalu mengatakan tidak memiliki uang untuk melakukan perbaikan,‘’saya sudah bosan menasehati kepala sekolah jangan sampai menjadi masalah paling tidak setiap tahun itu sekolah ini melakukan pengecatan,namun apa jawabnya uang darimana mau melakukan pengecatan sekolah tidak memiliki dana untuk itu,ya selaku bawahan terpaksa kami diam kalau beliau sudah bilang begitu,”ungkapnya.
Senada di katakana Kadus Dusun III Pengumbuk Desa Tebing Abang kalau dirinya sudah lama prihatin dengan ke adaan sekolah tersebut ,‘’saya tidak memiliki wewenang untuk melakukan peneguran kepada pihaksekolah,dengan berat hati terpaksa saya diam,palingan jika ada warga mendesak dan meminta izin untuk mengadakan demo saya persilahkan asalkan tuntutan mereka demi kemajuan sekolah ini ,” pungkasnya.(adi)
No comments