Sosok Yang Komitmen Dan Bertanggung Jawab

BANYUASIN,Meski dalam gelap gulita beralaskan tikar rumbia di atas lantai papan berlobang  yang hannya di temani lampu teplok H.Parjoko kepala sekolah SLTPN II Rantau Bayur  kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin  tetap komitmen dan bertanggung jawab atas sekolah yang ia

pimpin,bukan sekali 2 kali ia menghuni sekolah tersebut  tanpa teman dan kahwatir  akan keselamatannya dirinya sendiri,selain sekolah tersebut terpencil  jauh dari pemukiman penduduk sekolah ini juga

belum di aliri listrik sedangkan untuk pulang kerumah itu tidak mungkin,sebab biaya untuk mencapai kesekolah tersebut butu ongkos ratusan ribu di banding dengan gaji seorang PNS itu tidak sepadan

dengan ongkos transport jadi untuk meng hemat biaya terpaksa ia menghuni sekolah tersebut setiap harinya.Ini terungkap saat Ogan Post berkunjung kesekolah tersebut H,Parjoko,Spd menggatakan’’beginilah ke adaan saya setiap malam nya hanya berteman dengan lapu taplok  beralaskan tikar rumbia di atas

lantai yang berlobang tanpa ada teman hanya radio Henpone yang menghibur,namun demi kewajiban saya harus ikhlas melakoni ini semua demi amanah yang saya pikul.memang terkadang ada rasa kahwatir atau

takut tapi karena sudah terbiasa sekarang setan disini sudah menjadi teman saya’’cetusnya sambil bercanda

Di katakannya saya sudah mencobah untuk mengusulkan  RDG dan LISTRIK namun belum juga terkabulkan,jadi untuk sekarang ini saya tinggal pasrah  walau dengan jumlah siswa hannya 58 orang saya harus komitmen dengan sekolah yang saya pimpin,karena kalau bukan saya yang menjaga sekolah ini siapa lagi sedangkan untuk  gaji penjaga sekolah saya tidak mampuh’’terangnya Di lanjutkannya ‘’saya tidak berharap terlalu besar dengan pemerintah saya tetap bekerja saja  sudah bersyukur  masalah ke adaan sekolah biarlah tim pengawas,UPTD,bahkan Dinas Pendidikan yang bias mengambil tindakan apa yang kami butukan seperti apa dan bagai mana ke adaan sekolah ini biar mereka yang dapat menilai‘’bebernya

Di singgung masalah transport di katakannya kalu mau pulang pergi itu tidak mungkin sebab  taksi disini yang ada hannya pagi hari kalu siang ongkosnya mahal bias-bisa ratusan ribu rupia baru ada taksi yang mau

atar,jadi untuk meng hemat biaya saya ikhlas tinggal disi walau dalam keadaan seadanya’’pungkasnya(madi)