Proyek Tol Jejawi Mangkrak, Ada Apa?

Foto : Pintu Tol Jejawi source facebook Mondar Mandir nian

OGAN KOMERING ILIR, oganpost.com — Proyek pembangunan exit tol di Desa Karang Agung, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang menjadi bagian dari Jalan Tol Kayuagung-Palembang, hingga kini belum rampung meski telah mencapai 99 persen penyelesaian sejak 2021. Konflik lahan di bantaran sungai menjadi hambatan utama operasional proyek yang sempat digadang-gadang akan mendongkrak perekonomian daerah ini.

Pemerhati Kebijakan Publik, Salim Kosim, S.IP., menyoroti lambannya respons pemerintah dalam menangani konflik tersebut. "Seharusnya pemerintah segera mengambil langkah konkret agar persoalan ini tidak berlarut-larut. Proyek ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi dan mobilitas masyarakat," tegas Salim saat diwawancarai, Senin (21/1).

Hal senada disampaikan Yadi Hendri Supriyadi, S.H., seorang pemerhati hukum. Ia mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang menghambat proyek strategis nasional ini. "Jika ada yang menghalangi proyek tanpa dasar hukum jelas, pemerintah harus bertindak tegas. Jangan biarkan kepentingan publik terabaikan," kata Yadi.

Yadi menambahkan bahwa pembangunan jalan tol termasuk dalam proyek strategis nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. "Ini adalah proyek untuk kepentingan umum, jadi harus menjadi prioritas," tambahnya.

Salah satu tokoh masyarakat desa karang agung kecamatan jejawi Madelan, juga menyuarakan kekecewaannya terhadap keterlambatan tersebut. Menurutnya, mangkraknya pembangunan exit tol ini telah merugikan warga sekitar. "Akses tol ini sangat kami butuhkan untuk mempercepat pengembangan ekonomi. Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan konflik lahan ini," ujarnya.

Ironisnya, proyek yang berada di tanah kelahiran tokoh nasional, HM Hatta Rajasa, serta adiknya, Iskandar Tohir, Bupati OKI periode 2014–2024, justru belum kunjung rampung. Publik pun mempertanyakan, mengapa konflik ini belum terselesaikan di wilayah yang notabene memiliki keterkaitan dengan para tokoh besar.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah belum memberikan solusi konkret untuk menyelesaikan konflik lahan di sekitar exit tol Jejawi. 

Masyarakat berharap pembangunan ini segera diselesaikan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh warga setempat dan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. (Ril/R)

No comments

Powered by Blogger.