Fasilitas Buruk, RSUD Kayuagung Layak di Audit
OGAN KOMRING ILIR, oganpost.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, kritikan tajam datang dari Salim Kosim,SIP seorang pengamat kebijakan publik, yang menyayangkan buruknya pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas rumah sakit tersebut. Kondisi plafon ruang rawat inap penyakit dalam yang nyaris ambruk dan bocor dinilai mencerminkan lemahnya tanggung jawab pihak rumah sakit terhadap kenyamanan dan keselamatan pasien.
"Ini rumah sakit, bukan gudang kosong. Pasien dirawat di sini untuk mendapatkan pelayanan terbaik, bukan malah dihantui rasa takut karena plafon bisa runtuh kapan saja. Apa pihak RSUD Kayuagung tidak punya dana darurat untuk kondisi mendesak seperti ini?" tegas Salim, Selasa (7/1/2024).
Menurut Salim, dana darurat seharusnya menjadi bagian penting dari anggaran rumah sakit, terlebih untuk fasilitas publik seperti RSUD Kayuagung yang melayani ribuan masyarakat. Ia mempertanyakan mengapa pihak rumah sakit seolah menunggu renovasi besar-besaran pada Juni mendatang, alih-alih segera memperbaiki kerusakan yang jelas-jelas membahayakan pasien.
"Kalau plafon itu ambruk malam ini dan mencelakai pasien, siapa yang bertanggung jawab? Nyawa manusia tidak bisa menunggu proses birokrasi atau petunjuk renovasi. Ini soal tanggung jawab moral dan profesionalisme," lanjutnya.
Selain plafon, Salim juga mengkritisi keluhan pengunjung mengenai lampu berkedip di malam hari yang menambah kesan seram di RSUD Kayuagung. "Pasien dan pengunjung seharusnya merasa aman dan nyaman saat berada di rumah sakit. Kalau kondisi seperti ini saja tidak bisa diatasi, bagaimana masyarakat bisa percaya dengan pelayanan kesehatan di RSUD Kayuagung?" tuturnya.
Buruknya fasilitas lain seperti toilet yang tidak layak hingga lantai licin saat hujan juga menjadi perhatian Salim. Ia menilai, kondisi ini mencerminkan minimnya perhatian manajemen terhadap pemeliharaan infrastruktur yang notabene merupakan kebutuhan dasar bagi rumah sakit.
Menanggapi pernyataan Kabag Tata Usaha RSUD Kayuagung, Helda Citra Sari, yang menyebut renovasi plafon masih dalam proses sesuai standar BPJS, Salim menilai alasan tersebut tidak dapat diterima.
"Renovasi besar memang perlu perencanaan, tapi perbaikan darurat tidak perlu menunggu standar BPJS atau petunjuk pusat. Kalau plafon sudah rusak dan bocor, itu tanggung jawab manajemen rumah sakit untuk segera memperbaiki. Jangan jadikan renovasi sebagai alasan untuk menunda tindakan yang jelas-jelas mendesak," ungkap salim
Ia menambahkan, keberadaan dana pemeliharaan atau dana darurat seharusnya bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini sementara menunggu renovasi besar. "Jika RSUD Kayuagung tidak punya dana darurat, pertanyaannya: ke mana anggaran pemeliharaan yang semestinya dialokasikan setiap tahun? Apakah harus menunggu korban baru ada tindakan nyata?"
Salim mendesak pemerintah daerah dan manajemen RSUD Kayuagung untuk segera bertindak. Menurutnya, audit terhadap anggaran rumah sakit juga perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada penyimpangan atau kelalaian dalam pengelolaan dana publik.
"Jangan biarkan pasien jadi korban kebijakan yang lamban. Rumah sakit adalah tempat orang mencari kesembuhan, bukan tempat mencari ketakutan. Ini soal tanggung jawab dan amanah kepada masyarakat," pungkas Salim.
Buruknya kondisi RSUD Kayuagung menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah untuk segera turun tangan, memastikan pelayanan publik berjalan sesuai dengan standar yang layak dan manusiawi.
Dikutip dari detiksumsel.com, salah satu pasien yang dirawat di ruang tersebut mengaku was-was setiap kali hujan turun. "Tadi malam hujan plafonnya bocor. Kalau yang di sudut sana tinggal nunggu ambruk saja. Kami takut, apalagi kalau hujan disertai angin," ungkapnya, Senin (6/1/2025).
Pasien lain menuturkan, kondisi ini mengganggu kenyamanan mereka selama dirawat. "Kami berharap dirawat bisa cepat sembuh, tapi kalau kondisinya seperti ini malah bikin stres. Dirawat jadi tidak nyaman," katanya.
Kondisi semakin parah saat malam hari. Yusuf, salah seorang pengunjung, mengaku ketakutan karena lampu yang berkedip-kedip di beberapa area RSUD menambah suasana menyeramkan. "Lampunya berkedip seperti rumah hantu. Tadi malam ada yang sampai lari dan terpeleset karena takut," katanya.(RIO)
No comments