Skandal Dana Kelurahan? 11 Lurah Dinanti Polres OKI

Foto : Polres OKI

OGAN KOMERING ILIR, oganpost.com – Pemanggilan sejumlah lurah oleh Polres Ogan Komering Ilir (OKI) terkait memenuhi undangan klarifikasi justru terkendala, setelah sebelumnya dikabarkan empat lurah akan dimintai klarifikasi hari ini, Namun karena alasan PLN akan memadamkan Listrik pemanggilan lurah secara massal ini di tunda, fakta terbaru mengungkap bahwa jumlah lurah yang dipanggil mencapai sebelas orang. Hal ini disampaikan oleh Kanit Tipikor Polres OKI dalam sesi konfirmasi kepada media.

Sebelum itu, proses konfirmasi kepada pihak kepolisian sempat menemui kendala. Awalnya, Kapolres OKI mengarahkan wartawan untuk berbicara langsung dengan Kasat Reskrim. Namun, akses informasi sulit didapat hingga akhirnya, dengan arahan Kasat Reskrim, kanit tipikor bersedia memberikan keterangan walaupun harus menunggu lama. Meskipun begitu, sesi wawancara berlangsung terbatas karena wartawan tidak diperkenankan menggunakan handphone, yang biasanya menjadi alat utama bagi penggiat media. Akibatnya, berita ini hanya dapat ditulis berdasarkan ingatan. 


Kanit Tipikor Polres OKI, Ipda Akhiruddin, SH diruang kerjanya, menjelaskan bahwa pemanggilan para lurah ini bukan dalam rangka pemeriksaan formal, melainkan undangan klarifikasi terkait sejumlah laporan yang diterima oleh pihak kepolisian. "Bukan hanya empat lurah, tetapi ada sebelas lurah yang telah kami undang untuk memberikan klarifikasi. Ini masih tahap awal," kata Akhiruddin Selasa (3/12/2024).


Anehnya, hasil pemanggilan yang pertama kali, saat ditanya lebih lanjut tentang poin-poin yang dibahas dalam klarifikasi, Kanit tipikor memilih untuk tidak membeberkan detail. "Kami belum bisa mengungkap isi klarifikasi kepada publik, karena ini masih tahap awal dan bertujuan untuk melindungi nama baik para lurah yang bersangkutan," tambahnya.


Sebelumnya, Lurah Paku, Rusli Anwar bercerita ihwal proyek yang berasal dari dana kelurahan, kini di periksa oleh pihak polres OKI. Kemudian, menurutnya ia juga diperiksa bersama tiga lurah lain dengan permasalahan serupa.


“Posisi sekarang, kami di panggil oleh kepolisian dan besok kami juga dipanggil yang kedua kalinya bersama kontraktor CV. Ananta Nugraha. Ya, saya siap semua berkas saya bawa, dan ini baru empat lurah dipanggil,” kata Rusli kepada oganpost diruang kerjanya senin (2/12/2024).


Kasus ini menjadi sorotan penting, terutama di tengah kondisi anggaran Kabupaten OKI yang sedang defisit. Para lurah yang dipanggil diharapkan dapat memberikan keterangan yang jujur dan mendukung proses hukum yang berlaku, terlebih jika ditemukan indikasi penyimpangan yang berpotensi merugikan keuangan daerah dan kepentingan publik. (RIO)

No comments

Powered by Blogger.