Muchendi Kritik Defisit Anggaran OKI,Menepak Air Didulang Memercik Muka Sendiri
OGAN KOMERING ILIR oganpost.com-Bakal calon Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) di Pilkada 2024 Muchendi Mahzareki secara tegas dalam orasi politiknya mengkritik defisit anggara yang tengah melanda Kabupaten OKI. Dia menuding pihak yang saat ini berkuasa, termasuk anggota DPRD dan kandidat petahana, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kondisi tersebut.
"Urusan defisit yang terjadi di OKI, silahkan tanya ke paslon sebelah, karena mereka yang menjabat. Jadi coba tanya ke tetangga sebelah,"ujar Muchendi Marazeki Balon Bupati OKI didampingi Supriyanto Balon Wakil Bupati OKI saat jumpa pers dihalaman kantor KPU OKI Kamis(29/8/2024).
Disebutkan juga oleh Muchendi bahwa ada kesalahan serius dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) OKI."Ada yang salah dalam arti besar pasak daripada tiang, besarlah pengeluaran daripada pendapatan,"ucapnya.
Disisi lain pernyataan keras Muchendi ini mendapat sorotan dari pengamat politik Sumsel Haekal Haffafah,ya mengingatkan bahwa selama dua periode sebelumnya, kepala daerah OKI berasal dari partai pendukung Muchendi, yaitu PAN.
"Muchendi perlu diingatkan bahwa selama dua periode sebelumnya, kepala daerah OKI berasal dari partai pendukungnya, yaitu PAN,artinya ucapan Muchendi ini sama saja dengan istilah menepak air didulang memercik muka sendiri,"tutur Haekal Jum'at(30/8/2024)
Ditambahkan dia,defisit anggaran yang terjadi di OKI bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan juga merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya, yang notabene didukung oleh PAN.
"Defisit anggaran yang terjadi di OKI bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan juga merupakan hasil dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya, yang notabene didukung oleh PAN,"terang Haekal Direktur Pusat Studi Demokrasi Teras Indonesia.
Sambung dia,kritik ini menyoroti dilema yang kerap dihadapi oleh para politisi ketika mencoba untuk mengambil jarak dari kebijakan sebelumnya yang dinilai bermasalah, meskipun mereka sendiri atau partai pendukungnya memiliki andil dalam pemerintahan tersebut.
"Dalam konteks ini, Muchendi harus menghadapi kenyataan bahwa menyalahkan pihak lain bukanlah strategi yang selalu efektif, terutama ketika rekam jejak partai pendukungnya sendiri juga dipertanyakan,"kata pengajar ilmu politik Universitas Sriwijaya ini.
Dengan Pilkada OKI 2024 semakin dekat, pernyataan-pernyataan tegas seperti ini akan terus menjadi bahan perdebatan di tengah masyarakat."Warga OKI yang telah merasakan dampak dari pengelolaan anggaran daerah, tentu akan mempertimbangkan dengan seksama siapa yang mereka percayakan untuk memimpin di periode mendatang,"ungkapnya.(red)
No comments