Harga Minyak Merosot pada Awal Pekan Ini
Harga minyak tergelincir lebih dari US$1 pada Senin (23/10) pagi di tengah upaya untuk membendung konflik antara Israel dan kelompok Hamas di Palestina. Ilustrasi. (iStock/ozgurdonmaz)
JAKARTA -- Harga minyak tergelincir lebih dari US$1 pada Senin (23/10). Pelemahan terjadi tengah eskalasi upaya diplomasi selama akhir pekan untuk membendung konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 67 sen menjadi US$91,49 per barel, pada pukul 02.03 GMT, setelah turun US$1,02 menjadi US$91,14 per barel di awal sesi.
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS kehilangan 72 sen dan diperdagangkan pada US$87,36 per barel, setelah turun US$1,72 menjadi US$87,03 per barel pada hari Senin pekan lalu.
Harga WTI melonjak 1 persen pada minggu lalu yang merupakan lonjakan mingguan kedua berturut-turut di tengah kekhawatiran potensi gangguan pasokan jika perang Israel-Hamas berkembang menjadi konfrontasi yang lebih luas di Timur Tengah, wilayah pemasok minyak terbesar di dunia.
Konvoi bantuan mulai berdatangan di Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan, ketika para pemimpin Arab dan menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak di Kairo namun tidak dapat menghasilkan pernyataan bersama.
"Israel setuju untuk menunda serangannya terhadap Hamas menyusul tekanan dari AS," ujar ANZ Research dalam catatan kliennya. "Hal ini meredakan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan menyebar ke seluruh Timur Tengah dan mengganggu pasokan."
Namun perkembangan terakhir, Israel membombardir Gaza dengan serangan udara dan pesawatnya menyerang Lebanon. Saham Asia melemah pada awal pekan ini.
Untuk mengurangi tekanan pasokan minyak - yang sudah ketat karena pengurangan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan afiliasinya termasuk Rusia - AS menangguhkan sanksi terhadap anggota OPEC Venezuela setelah pemerintah Venezuela mencapai kesepakatan dengan pihak oposisi.
Presiden AS Joe Biden, yang mengunjungi Israel pekan lalu, melakukan panggilan telepon pada Minggu dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Inggris, Jerman dan Italia, setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Paus Francis.
Para pemimpin Perancis dan Belanda akan mengunjungi Israel minggu ini untuk mencari solusi atas konflik yang terjadi pada 7 Oktober setelah serangan Hamas.(CNN indonesia)
No comments