Ekspor Produk Sawit Naik Rp10,48 Triliun pada Maret 2022
Gapki mencatat nilai ekspor produk CPO naik Rp10,48 triliun pada Maret 2022. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI).
JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) mencatat nilai ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) naik US$713 juta atau Rp10,48 triliun (asumsi kurs Rp14.700 per dolar AS) pada Maret 2022.Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengungkapkan nilai ekspor naik dari US$2,79 miliar atau Rp41,14 triliun pada Februari 2022 menjadi US$3,51 miliar atau Rp51,64 triliun pada Maret 2022.
Nilai ekspor naik lantaran rata-rata harga minyak sawit dunia juga meningkat US$291 per ton dari US$1.522 per ton menjadi US$1.813 per ton.
"Dengan harga tersebut, nilai ekspor produk sawit mencapai US$3,51 miliar pada Maret 2022, naik US$713 juta dari Februari sebesar US$2,79 miliar," ungkap Mukti dalam keterangan resmi, Kamis (19/5).
Di sisi lain, volume ekspor produk CPO turun 80 ribu ton dari 2,09 juta ton menjadi 2,01 juta ton pada Maret 2022. Penurunan khususnya terjadi pada produk refined palm oil.
"Penurunan terbesar terjadi pada refined palm oil dari 1,68 juta ton pada Februari 2022 menjadi 1,54 juta ton pada Maret 2022, dan oleokimia dari 298 ribu ton pada Februari menjadi 342 ribu ton pada Maret 2022," ujar Mukti.
Sementara, Mukti menyatakan ekspor produk CPO khususnya turun untuk tujuan Rusia sebesar 50 persen, Malaysia 41 persen, dan Belanda 33 persen.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mencatat nilai ekspor CPO usai Presiden Jokowi melarang ekspor komoditas itu dan turunannya mulai Kamis (28/4) lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan penurunan terjadi sebesar 2,56 persen secara bulanan menjadi US$2,99 miliar pada April 2022. Begitu juga dengan volumenya, turun 10,49 persen menjadi 1,93 juta ton.
Margo memperkirakan larangan ekspor CPO dari Jokowi akan kembali menyeret kinerja ekspor pada bulan depan. Sebelumnya, Jokowi melarang ekspor CPO dan produk turunannya sejak 28 April 2022. Hal ini dilakukan demi menjaga pasokan minyak goreng di dalam negeri karena stok minyak goreng sempat langka pada beberapa bulan terakhir. Namun, Jokowi kembali membuka ekspor CPO dan minyak goreng mulai Senin (23/5) mendatang. Hal ini karena harga minyak goreng curah mulai turun dan pasokan di pasaran meningkat.(CNN indonesia)
No comments