Ingin Subsidi Listrik Tepat Sasaran, PLN Rayon Kayuagung Ambil Langkah Ini

Manager PLN Rayon Kayuagung, Raden Febrian Satya Putra, ST

KAYUAGUNG, oganpost.com - Demi memenuhi keadilan akses listrik, pemerintah akan memastikan bahwa penerima subsidi listrik adalah yang benar-benar berhak atau benar-benar tepat sasaran, yaitu masyarakat miskin berdasarkan data terpadu program penanganan Fakir Miskin yang disahkan oleh Kementrian sosial.

"Berdasarkan peraturan mentri ESDM No. 28 tahun 2016 konsumen rumah tangga daya 900 VA dikelompokkan menjadi dua, yang pertama tarif R-1 / 900 yaitu tarif untuk konsumen miskin atau tidak mampu, jika ada konsumen seperti ini maka tetap disubsidi dan tidak mengalami kenaikan tarif, dan yang kedua tarif R-1/ 900 VA Rumah Tangga Mampu (RTM) yaitu tarif untuk konsumen mampu, jika ada konsumen tarif seperti ini tidak lagi disubsidi dan akan mengalami kenaikan tarif listrik secara bertahap setiap bulan desember dari harga Rp 586 menjadi Rp 774/Kilo Watt Hours (KWH) pada bulan Januari - Februari 2017, Rp. 1023/Kilo Watt Hours (KWH) pada bulan maret april dan kenaikan Rp. 1.352,00/Kilo Watt Hours (KWH) dari mei hingga Desember," hal ini dikatakan Raden Febrian Satya Putra, ST kepada harian pagi ogan post di ruang kerjanya, Jum'at (10/6).

Lanjutnya, bahwa bagi masyarakat miskin yang belum mendaptarkan tarif listrik bersubsidi, dapat menyampaikan pengaduan ke kantor desa/kelurahan atau kunjungi situs www.lapor.go.id dan atau sms ke 1708.

"Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait penerapan subsidi listrik tepat sasaran, melalui kantor desa dan kelurahan kemudian diteruskan ke kantor camat atau kabupaten dan oleh kecamatan baru pengaduan tersebut diteruskan ke kantor posko pusat," jelasnya.

Menurutnya jika pengaduan terdaftar dalam data terpadu, maka laporan tersebut segera ditindak lanjuti oleh pihak PLN dan akan langsung diberikan tarif bersubsidi, jika pengadu tidak terdaftar dalam data terpadu maka pokja pengelolaan data terpadu akan memverifikasi pengaduan tersebut, apakah termasuk kategori miskin dan tidak mampu. (roni/andi)