RSUD Kayuagung Realisasikan Program Cuci Darah dan Pembangunan Non Fisik
Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir |
KAYUAGUNG OKI oganpost.com-Manajemen RSUD Kayuagung tahun ini berencana akan melakukan pembangunan sejumlah non fisik. Dengan adanya pembangunan non fisik ini diharap dapat memaksimalkan layanan kepada masyarakat.
Direktur RSUD Kayuagung, dr Dedi Sumantri menegaskan bahwa sejumlah pembangunan non fisik akan dilakukan tahun ini diantaranya merealisasikan program cuci darah dengan menggandeng pihak ketiga.
“Ya, tahun ini hanya pembangunan non fisik. Paling rehab atap tangga lingkar menuju ke lantai dua, pasang pet, pengecatan seluruh gedung. Untuk warna nanti akan dikoordinasikan,” kata Direktur RSUD Kayuagung, dr Dedi Sumantri, Senin (6/3).
Menindaklanjuti kunjungan anggota DPR RI Komisi IX, masih kata dia, pihaknya akan mengusulkan rehab RSUD secara total, hingga penambahan ruangan kelas III yang bersumber dari APBN.
Berdasar jumlah penduduk OKI capai 716.000 jiwa, lanjut dia, maka ketersediaan tempat tidur yang dimiliki RSUD tidak memadai.
“Makanya kami usulkan penambahan ruangan rawat inap kelas III. Sekarang ini, RSUD hanya memiliki 284 tempat tidur, dimana 166 tempat tidur merupakan kelas III. Selebihnya kelas II dan VIP. Ya, tempat tidur itu minimal 10% dari jumlah penduduk. Belum lagi menerima pasien fari kabupaten lain,” ucapnya.
Dengan adanya penambahan ruang rawat inap kelas III, maka ruang rawat inap kelas III lama akan tetap dipakai. Hanya saja, sebagian ruangan akan dijadikan sebagai ruang isolasi, maupun penyakit menular.
Sementara itu, Kabag Sarana dan Prasarana RSUD Kayuagung Iskandar Fuad menambahkan tahun ini pihaknya akan melakukan rehab kecil gedung dengan melakukan perbaikan dan pengecatan RSUD, program cuci darah kerjasama dengan pihak ketiga (kerja sama operasional).
“Bayangkan saja untuk cuci darah ini, orang OKI yang cuci darah di RSMH capai 80 orang per bulan. Makanya kami menggandeng pihak ketiga untuk program cuci darah. Jadi jika sudah ada kerjasama, maka warga OKI tidak perlu lagi ke Palembang untuk cuci darah,” katanya.
Selain itu, ditahun ini juga pihaknya akan melakukan rehab UGD maupun rawat jalan, termasuk peningkatan penambahan alat kesehatan ruang operasi sentral dari tiga kamar menjadi enam.
“Ditahun 2018, kita usulkan pengembangan dua gedung kelas III bersumber dari APBN yang masing-masing gedung ada 80 tempat tidur. Kita juga usulkan pengembangan kelas VIP bersumber APBD dari 16 kamar menjadi 20 kamar,” tutur Fuad seraya menyatakan lahan rumah sakit baru terpakai sekitar 3hektar dari 8,5hektar lahan yang dimiliki.(red/b.musi)
No comments