Musda PPP Ogan Ilir Versi Djan Faridz Terkesan Dipaksakan

-Tak Dihadiri Satupun Kader dari Legislatif

INDRALAYA, OganPost

Dualisme kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditingkat pusat tampaknya berpengaruh juga didaerah, utamanya di Kabupaten Ogan Ilir (OI). 

Jika sebelumnya DPC PPP OI versi Romahurmuzie telah menyelenggarakan Musda dan terpilih Armin Heryadi sebagai Ketua , kali ini Sabtu (11/3) bertempat dirumah makan sederhana, DPC PPP OI versi Djan Faridz pun melakukan hal serupa.

Namun Musda yang dibuka oleh Ketua DPW PPP Sumsel versi Djan Faridz ini terkesan dipaksakan, pasalnya Musda yang memilih Porsaid Abdullah sebagai ketua secara aklamasi ini tak didukung oleh satupun kader PPP yang duduk dikursi legislatif. Hal ini terlihat tidak ada satupun anggota dewan OI dari PPP yang hadir. Pihak eksekutif pun tidak ada yang hadir saat itu.

Ketua DPW Sumsel KH A Zaini Husin Umri mengaku PPP saat ini tengah diterpa badai dengan adanya dualisme kepengurusan. Namun dirinya beranggapan ini hanyalah perbedaan pendapat saja, PPP masih tetap kuat dan kompak. Saat ini pihaknya merasa berada digaris yang benar dan dirinya berkeyakinan kubu Djan Faridz akan menang dan diakui.

"Yakinlah diusia partai ke 44 tahun ini partai kita tetap kuat. Kita ini tidak bercerai berai hanya berbeda pendapat dan itu biasa. Inilah perbedaan, kita punya agenda mengawal supermasi hukum di mahkamah agung, dan kita yakin kepengurusan kitalah yang diakui," terangnya.

Menurutnya keputusan PTTUN sudah memerintahkan Menkumham mencabut SK Romahurmuzie dan mengembalikan pada Djan Faridz, namun Menkumham melakukan banding. "Kita berada pada garis yang benar, kita pada posisi yang tepat, biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, badai pasti berlalu, ini yang harus kita yakini," ujar Zaini.

Sementara Porsaid Abdullah yang terpilih secara aklamasi belum memiliki seorang pun kader yang akan masuk dalam struktur kepengurusannya nanti, dirinya pun menganggap posisi strategis yakni sekretaris dan bendahara masih harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

"Ini masih difikirkan, tapi tidak lama lagi kita umumkan struktur kepengurusan yang baru. Semuanya butuh pertimbangan yang matang untuk menempatkan seseorang di posisi tersebut. Posisi itu bukan untuk sembarang orang, harus dipertimbangkan lebih jauh," jelas Porsaid saat ditanya kenapa belum diumumkan sekretaris dan bendaharanya.(frd)