Aturan PSB Tak Jelas,Sekolah Swasta Di OKI Terancam Gulung Tikar

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir

KAYUAGUNG OKI oganpost.com-Akibat tidak adanya aturan yang jelas dikeluarkan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten OKI terkait Penerimaan Siswa Baru(PSB) terhadap sekolah-sekolah negeri,berdampak pada sekolah-sekolah swasta di kabupaten OKI,terancam gulung tikar dikarenakan minimnya siswa yang mendaptar disekolah ini saat PSB ditahun ajaran baru,hal tersebut diungkapkan ketua LSM LeSPER Kabupaten OKI Samsul Bahri kepada harian pagi ogan post selasa(7/2)

Untuk mengatasi hal ini menurut Samsul Diknas OKI harus tegas dan mengeluarkan aturan yang jelas terkait PSB bagi sekolah-sekolah negeri di kabupaten OKI,”Ya kita lihat saja contohnya tidak jau-jau sekolah Menenga Atas Negeri(SMAN) sederajat di Kayuagung saja setiap tahunnya berlombah-lombah untuk memperbanyak siswa,mungkin dibalik ini semua karena ada tunjangan dana bos,artinya kalau muridnya banyak tentu penerimaan dana Bos juga banyak,”ujarnya.

Tambah dia,kalau PSB kedepan tidak ada aturan yang jelas sudah pasti 1 atau 2 tahun kedepan sokolah swasta di OKI banyak yang tutup,”Kalu hal ini dibiarkan berlarur-larut tidak adanya aturan yang jelas dalam PSB,sudah pasti berdampak pada kualitas siswa,yang semustinya kelas itu di isi minimal 34 siswa sekarang ada satu kelasnya mencapai 40 orang kemungkinan ada yang lebih,kalau sudah begini bagaimana sekolah yang bersangkutan akan menciptakan lulusan yang berkualitas,”terangnya.

Kita berharap kepada Diknas Kabupaten OKI untuk PSB tahun ajaran 2017-2018 memberikan batas kuota untuk PSB bagi sekolah negeri tanpa terkecuali baik sekolah kejuruan maupun non kejuruan,”Bilah aturan PSB diterapkan mudah-mudahan sekolah swasta di OKI akan hidup kembali,tentu kalau PSBnya dibatasi akan menghasilakan siswa-siswi berkualitas,dan juga guru-guru yang ada disekolah swasta tidak teracam jadi pengaguran akibat sekolah tempat ia mengajar ditutup,”ucapnya berharap.

Terkait hal ini kepala Dinas Pendidikan Kabupaten OKI Drs Zulkarnain,MM melalui Kepala Bidang Pembina SMP Sederajat Rusdianto,SPd,MSi saat di konfirmasi mengatakan permasalah tersebut sudah sampai pembahasan di tingkat kementerian pendidikan.

“Masalah ini sudah menjadi masalah nasional,baru-baru ini saya mewakili Diknas Kabupaten OKI mengikuti rapat dikementerian pendidikan dijakarta membahas terkait PSB ini,”tuturnya.

Sambung dia,hasil keputusan rapat dikementerian pendidikan menyatakan untuk tahun 2017 tidak ada sekolah-sekolah yang berbasis sekolah unggulan semua sekolah negeri sama,”Ya ini sudah menjadi keputusan rapat,kita harus terapkan di OKI,artinya semua sekolah baik SMP sederajat,SMA sederajat tidak ada lagi sekolah yang terkatagori sekolah unggulan semua sama,untuk PSB tahun ajaran 2017-2018 kuota PSBnya akan kita batasi,”tukasnya.

Disamping itu juga untuk membatasi kuota PSB tentu akan kita buat aturan sesuai hasil rapat dikementerian pendidikan PSB harus berdasarkan rayon sekolah masing-masing,”Tahun ajaran baru kedepan ini untuk PSB kita akan terapkan berdasarkan rayon,sekolah bersangkutan tidak boleh menerima siswa selain berdasarkan rayon yang sudah ditetapkan,artinya siswa dari luar rayon tidak boleh diterima,namun ada pengecualian bagi wali murid yang pindah alamat,ataupun didaeranya belum ada sekolah yang di kehendakai minsal sekolah kejuruan,bisa saja diterima di sekolah yang dituju kalau kuotanya masih ada,”ucapnya.

Untuk tingkat SMA siswa dari daerah lain tidak bisa bersekolah diluar daerahnya,kalau ada SMA didaerah itu harus sekolah disana didaerah asal,”Kita akan membuat aturan larangan bagi sekolah untuk menerima siswa diluar daerah atau rayon terutama tingkat SMA,karena hampir di setiap kecamatan yang ada di OKI ini semua sudah miliki SMA,”ungkapnya.(ziz)