Lahan PTPN VII Cinta Manis Kembali Disoal
Pengurus GPPB OI, Yadin Harianto |
OI Indralaya oganpost.com-Persoalan konflik lahan antara petani Ogan Ilir (OI) dengan PTPN VII Cinta Manis sampai saat ini belum menemukan titik terang. Berbagai upaya terus dilakukan Gerakan Petani Penesak Bersatu (GPPB) OI, namun upaya tersebut belum sepenuhnya ditanggapi termasuk oleh pemerintah pusat.
H Yadin Harianto tokoh masyarakat OI sekaligus pengurus GPPB OI mengkritisi hal tersebut. Menurut Yadin, lambannya proses penyelesaian konflik lahan antara petani dan perusahaan plat merah itu membuat pihak petani sangat dirugikan terlebih lagi karena persoalan tersebut terjadi sejak tahun 1982.
“Tanah tersebut adalah mata pencaharian bagi mereka (petani) bila tanah itu dirampas jelas mereka tidak bisa berbuat banyak apalagi untuk menggantungkan hidup sebagai petani, buat saya apa susahnya pemerintah mengembalikan tanah tersebut karena proses yang dulu perna berjalan sangat mudah, sehingga merugikan para petani,” ujarnya
Dikatakan pria yang akrab disapa Raje ini, tepatnya tanggal 27 Oktober lalu dirinya dan pihak GPPB, kordes, Komisi I DPRD dan perwakilan Pemprov Sumatera Selatan telah mendatangi kantor Kementerian BUMN bersama komisi VI DPR RI namun sayang Menteri yang bersangkutan tidak hadir untuk menemui para petani.
“Bahkan sangat disayangkan yang hadir hanya pejabat kementerian yang tidak bisa mengambil keputusan, kami selaku petani jelas kecewa karena pemerintah pusat seperti tidak serius dalam menyelesaikan permasalahan konflik lahan ini, walaupun demikian kami berharap keputusan pemerintah pro rakyat dan persoalan ini secepatnya diselesaikan sehingga kaum petani di Ogan Ilir tidak merasa dirugikan terus menerus,” ucapnya menegaskan.(frd)
H Yadin Harianto tokoh masyarakat OI sekaligus pengurus GPPB OI mengkritisi hal tersebut. Menurut Yadin, lambannya proses penyelesaian konflik lahan antara petani dan perusahaan plat merah itu membuat pihak petani sangat dirugikan terlebih lagi karena persoalan tersebut terjadi sejak tahun 1982.
“Tanah tersebut adalah mata pencaharian bagi mereka (petani) bila tanah itu dirampas jelas mereka tidak bisa berbuat banyak apalagi untuk menggantungkan hidup sebagai petani, buat saya apa susahnya pemerintah mengembalikan tanah tersebut karena proses yang dulu perna berjalan sangat mudah, sehingga merugikan para petani,” ujarnya
Dikatakan pria yang akrab disapa Raje ini, tepatnya tanggal 27 Oktober lalu dirinya dan pihak GPPB, kordes, Komisi I DPRD dan perwakilan Pemprov Sumatera Selatan telah mendatangi kantor Kementerian BUMN bersama komisi VI DPR RI namun sayang Menteri yang bersangkutan tidak hadir untuk menemui para petani.
“Bahkan sangat disayangkan yang hadir hanya pejabat kementerian yang tidak bisa mengambil keputusan, kami selaku petani jelas kecewa karena pemerintah pusat seperti tidak serius dalam menyelesaikan permasalahan konflik lahan ini, walaupun demikian kami berharap keputusan pemerintah pro rakyat dan persoalan ini secepatnya diselesaikan sehingga kaum petani di Ogan Ilir tidak merasa dirugikan terus menerus,” ucapnya menegaskan.(frd)
ReplyDeleteAYO GABUNG BERSAMA KAMI DI BOLAVITA UNTUK MENDAPATKAN BONUS UANG TUNAI SEKARANG...
JANGAN MENUNDA LAGI UNTUK MENDAPATKAN BONUS DARI KAMI..
www. sabungayam. pro
www. sabungonline. org
www. ayamsabungonline. com
www. sabung-online. com
www. sabung-online. net
www. sabung-online. org
www. onlinesabungayam. net
HANYA ADA DI BOLAVITA
Info Lengkap Hubungi:
WA : 081377055002
Line : cs_bolavita
BBM: D8C363CA (NEW)
TERIMA KASIH ^_^