Tim Padamkan Kebakaran Lahan Di OKI Bekerja Keras
OKI Kayuagung oganpost.com-Posko Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ilir terus bekerja keras untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tim yang terdiri dari dua regu satgas BPBD OKI dibantu oleh satu regu dari manggala Agni dan petugas dari PT Rambang serta masyarakat setempat berjibaku memadamkan kebakaran lahan di sepucuk Kayuagung. Minggu (30/8).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI,Azhar,SE mengatakan, ada penurunan titik hot spot pada hingga Minggu (30/8) kemarin yakni terdapat 14 titik panas dari 89 titik pada hari Sabtu, (30/8), yaitu 13 titik di Pampangan dan 1 titik di Tulung Selapan.
“Kita terus melakukan penanganan dengan menurunkan regu satgas BPBD OKI dibantu oleh satu regu dari manggala Agni dan 45 orang petugas dari PT Rambang,ditambah lagi adanya bantuan dari perusahaan yang bergerak dibidang hutan tanaman industri (HTI).Upaya ini akan terus kita lakukan agar kebakaran lahan yang terjadi dikabupaten OKI dapat teratasi,”katanya.
Posko Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Ogan Komering Ilir mencatat kebakaran hutan dan lahan di wilayah OKI mulai dari 1 Januari hingga 28 Agustus 2015 mengurangi penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 57% hal ini berkat deteksi dini yang dilakukan pemerintah provinsi Sumsel dan Kabupaten OKI
Kepala dinas kehutanan kabupaten OKI H.Rosidi,menilai kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten OKI saat ini bisa dikategorikan belum rawan jika dibandingkan tahun sebelumnya,”Ada penurunan sebesar 57% dan saat ini ada 7 titik api yang telah dipadamkan,"Jelasnya
Dia menghimbau kepada masyarakat OKI untuk tidak melakukan pembakaran dan lahan jenis apapun,”jika diketahui kebakaran hutan yang terjadi merupakan kesengajaan maka kita akan kenakan sanksi dan ancaman hukuman,"terangnya.
Selain itu dia memprediksi luasan hutan ataupun lahan yang terbakar akan terus bertambah jika tidak sedini mungkin dilakukan pencegahan,”musim kemarau menurut pantauan BMKG akan terus berlangsung hingga awal Oktober 2015 maka ini harus menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan,”pungkasnya.(hms)
No comments