Pengerjaan Normalisasi Sungai Molor

BANYUASIN oganpost.com –Penormalisasian Aliran sungai yang terletak Di Desa Pulau Kecamatan Sumbawa Kabupaten Banyuasin yang di kerjakan sejak tahun 2014 lalu hingga saat ini belum selesai alias molor,adapun pekerjaan tersebut menurut keterangan Kepala Desa Setempat merupakan Perintah dari Bupati Banyuasin Langsung ke Dinas PU Pengairan.

“penormalisasian Sungai Pulau tersebut bukan merupakan proyek tender maupun memakai pihak ke tiga,namun kegiatan tersebut atas perintah langsung bapak Bupati Banyuasin kepada Dinas terkait,’’ungkap Jaini Kepala Desa Pulau saat di komfirmasi wartawan oganpost.com melalui via henpone jum’at (13/2)

Dikatakanya,memang benar proyek tersebut merupakan pekerjaan dari tahun 2014 hinga sekarang,namun oprator baru 2 minggu istirahat bekerja sebab kehabisan Bahan Bakar,bagi kami masyarakat sangatlah bersukur dengan adanya penormalisasian sungai seperti ini,”memang sejak lama kami mengaharapkanya sebab apabila tidak cepat di tangulangi seperti ini maka kami warga setempat akan terancam banjir,’’terangnya

Berbeda keterangan Wardoyo Warga setempat,menurutnya pekerjaan tersebut hanya setenga hati,ini terbukti dengan dangkalnya pengerukan serta asal jadi sebab menurut keterangan beliau rumput-rumput disana hanya di sisikan saja bukan di buang lalu di keruk,‘’sebenarnya pekerjaan tersebut hanya separuh hati sebab dilihat dari anak kecil yang mandi di aliran sungai pengedukan tersebut terlihat sangat dangkal ,selain itu juga pengerukan tersebut kini kembali tertutup oleh reruputan yang menjalar dikarenakan saat melakukan penormalisasian lansung di gusur bukan membuang rumput terlebih dahulu,’’cetusnya.

“lagi pulah alat berat tersebut tidak terlalu pokus melakukan pengerukan sungai ,yang dilakukan operator alat berat hanya menghabiskan bahan bakar untuk mengeruk kolam warga setelah kehabisan seperti ini barulah menyalahkan kehabisan BBM jadi aktifitas di hentikan sejenak,apakah ini wajar,”tegasnya

Hal ini di benarkan oleh Hardi Putra Kadus Dusun III Desa Setempat,memang banyak warga yang meminta bantuan untuk melakukan pengerokan Kolam pribadi,kalau saya tidak salah ingat ada sekitar lima atau enam kolam,adapun bahan bakar yang dipakai semuanya dari dinas ,namun kalau soal imbal jasa pengerukan saya kurang tahu persis apakah ada yang bayar atau bagaimana yang jelas warga menangung makan dan rokoknya selama ia bekerja sesuai dengan intruksi dari dinas terkait,”terang dia.(madi)