Wali Siswa Keluhkan MOS

Kayuagung -  Kebisaan  setiap sekolah baik tingkat SMP maupun SMA sederajat yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam penerimaan siswa baru sudah menjadi tradisi dan seakan menjadi kewajiban untuk adakan Masa Orientasi Sekolah(MOS)bagi siswa baru setiap tahunnya.

Namun hal tersebut kiranya kedepan perlu dikaji ulang oleh pihak Diknas OKI terlebih lagi pihak sekolah yang bersangkutan,kenapa tidak pelaksanaan MOS bukan hanya melibatkan siswa, secara tidak langsung juga melibatkan wali murid,dimana untuk mengikuti MOS setiap siswa harus mengeluarkan biaya yang cukup besar dan juga seakan tak sesuai megacu kepada aturan pemerintah yang memberikan program sekolah geratis.

Orang tua siswa yang namanya  tidak mau dimuat dikoran ini ketika dimintai penjelasan  terkait pelaksanaan MOS  saat menemani anaknya belanja kebutuhan MOS dipasar kayugung mengatakan berbagai macam barang kebutuhan MOS yang harus dibelih diantaranya,pot kembang,dot bohong,sapu lidi,permen, dan banyak lagi perlengkapan MOS lainnya,”untuk biaya beli peralatan MOS bisa habiskan uang 70-80 ribu,”ujarnya.

Masih kata dia,mau tidak mau harus kita beli peralatan MOS tersebut sesuai aturan yang diberlakukan sekolah, takut kalu tidak ikut MOS nanti anak kami dikeluarkan dari sekolah seakan anggapan sekolah anak kita membangkang dan tidak menurut  aturan,”ada atau tidak ada uang, mau tidak mau tetap kita usahakan, , kalu dikatakan berat ya jelas berat mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk mengikuti kegitan MOS yang kami anggap kegiatan ini tidak ada mafaatnya ,”tuturnya.

Ditempat terpisah ketua LSM Jejak Yasandi terkait MOS ketika ditemu wartawan menuturkan,bahwasanya  kegitan MOS yang diadakan oleh pihak sekolah melaui Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS) dipandang secara azaz kegunaan kurang ada manfaatnya apalagi dilihat dari segi manfaat untuk ilmu pendidikan tidak ada, yang ada hanya menghabiskan uang wali murid saja,”kalau kita lihat, kegiatan MOS itu hanya memberatkan wali murid dimana harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit jumlahnya untuk membiayai anaknya membeli bahan peralatan untuk ikuti MOS,jelas secara langsung merugikan ekonomi wali murid kalangan menenga kebawa,dan juga kurang sinkron kalau kita berbicara program sekolah geratis,terangnya.

Masih kata dia,kita berharap kepada dinas penddikan Kab.OKI untuk meninjau ulang azaz manfaat MOS bagi siswa,”harapan kita kegiatan MOS ini kiranya tahun depan diganti kegiatan lain yang bisa bermanfaat sesuai kebutuhan siswa ,alangkah baiknya kembali seperti tahun-tahun sebelumnya untuk siswa baru diwajibkan ikuti Penataran P4(Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila) kegitan ini jelas bisa menambah wawasan siswa dalam kehidupan sehari-hari dan juga wawasan dalam mengikuti pelajaran,”ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan OKI Drs.Iskandar ZA melalui Kepala Bidang SMP/SMA M. Sabit S.Pd, Msi Mengatakan sebetulnya Kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) itu sendiri  sangat bagus dan  sudah ada Petujuknya sesuai dengan aturan.MOS Merupakan suatu cara mengenal lingkungan  sekolah yang baru,mengenal  teman – teman baru satu sama lain,mengenal tata tertib sekolah.

 menghimbau kepada seluruh pihak sekolah dan Osis silahkan melakukan kegiatan MOS berdasarkan petunjuk pendidikan serta jangan melakukan Intimidasi,Kekerasan Fisik,serta perlakukan mereka secara manusiawi, jangan dijadikan MOS itu sebagai ajang balas dendam oleh kakak tingkatnya,”imbaunya.(sandi)